Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

KNEKS: Kontribusi Ekonomi Syariah ke PDB Capai 25%

KNEKS: Kontribusi Ekonomi Syariah ke PDB Capai 25% Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
WE Finance, Jakarta -

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dalam berbagai sektor. Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat menilai, saat ini pertumbuhan ekonomi syariah terus bergerak positif.

"Alhamdulillah ekonomi syariah sangat menggembirakan perkembangannya, walaupun tentu masih perlu kita tingkatkan lagi," kata Sutan dalam webinar yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi, Jumat (16/6).

Berdasarkan The State of The Global Islamic Economy Report 2021-2022, peringkat Indonesia berada di nomor 4. Bahkan dalam Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2022 dan Global Islamic Fintech Report Index 2022, Indonesia berada di posisi ke 3. 

Sementara itu, berdasarkan Global Muslim Travel Index 2022, pariwisata ramah muslim Indonesia berada di peringkat ke 2

"Bahkan dalam Global Muslim Travel Index terbaru, alhamdulillah kita sudah berada di peringkat ke 1, baru diserahkan pada tanggal 1 Juni lalu," imbuh Sutan.

Baca Juga: Kualitas Udara Memburuk, Allianz Life Catat 9.300 Klaim Penyakit ISPA per Mei 2023

Berdasarkan laporan ekonomi dan keuangan syariah yang diterbitkan Bank Indonesia, kinerja ekonomi syariah nasional mampu bertahan di tengah proses pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

Sutan menyampaikan, perbaikan kinerja ini tercermin dari pertumbuhan sektor prioritas halal value chain yang terdiri dari pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim

"Dan kita melihat di tahun 2021, di saat mulai recovery Covid-19, terus bergerak positif, tumbuh, sejalan dengan perbaikan ekonomi nasional. Bentuk pemulihan ini juga ditopang oleh kinerja pertanian, makanan halal yang alhamdulillah tumbuh positif selama pandemi," jelasnya.

Pertumbuhan sektor pertanian tersebut juga didorong oleh peningkatan subsektor tanaman pangan dan  hortikultura. Hal ini turut menopang kinerja Produk Domestik Bruto (PDB) dalam negeri. 

"Secara keseluruhan, pangsa sektor prioritas Halal Value Chain (HVC) menopang 25% ekonomi nasional," pungkas Sutan.

Baca Juga: Nilai Aset Tanah Bangunan Melonjak, AJB Bumiputera Akhirnya Cetak Laba Rp 705 Miliar

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: