Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Pembiayaan Naik, Laba FIF Tembus Rp 1,96 Triliun di Semester I 2023

Permintaan Pembiayaan Naik, Laba FIF Tembus Rp 1,96 Triliun di Semester I 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Federal International Finance (FIF) mencatatkan kinerja positif pada Semester I 2023. Anak perusahaan PT Astra International Tbk yang bergerak di bidang pembiayaan ritel ini mencatatkan laba bersih sebesar 30,2% per Juni 2023 menjadi Rp 1,96 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,5 triliun.

Pertumbuhan kinerja juga dapat dilihat dari penyaluran pembiayaan FIF yang tercatat meningkat menjadi Rp 21,3 triliun pada semester I 2023, tumbuh 37,6% dibanding periode yang sama tahun 2022 yang tercatat senilai Rp15,5 triliun.

Dari sisi booking unit juga terjadi peningkatan sebesar 25,5% pada semester I 2023 menjadi 1,6 juta unit dibanding periode yang sama tahun 2022 sebanyak 1,3 juta unit.

Presiden Direktur FIF, Margono Tanuwijaya, mengatakan pencapain tersebut berkat perekonomian Indonesia yang telah menunjukkan pertumbuhan positif di tahun ini. Hal ini didukung dari berbagai kebijakan strategis dan reformasi ekonomi yang diterapkan hingga negara ini mampu mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.

Baca Juga: Percepat Likuidasi Perbankan, LPS Andalkan Proses Digital Lewat Aplikasi BLISS

“Ekonomi Indonesia yang bertumbuh memberikan peluang bagi seluruh sektor industri khususnya di industri pembiayaan. Sebagai sektor yang berperan penting dalam mendorong konsumsi dan investasi, industri pembiayaan berfungsi dalam memberikan kemudahan akses keuangan bagi masyarakat dan pelaku usaha,” ujar Margono dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (2/8).

FIF juga mencatatkan pertumbuhan net service asset (NSA) menjadi Rp 38,2 triliun dengan pertumbuhan sebesar 11% pada semester I 2023 dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan pembukuan NSA senilai Rp 34,4 triliun.

Margono menjelaskan, FIF bergerak sebagai perusahaan pembiayaan ritel menyediakan 5 brand services, yaitu FIFASTRA, DANASTRA, SPEKTRA, FINATRA, dan AMITRA.

Untuk lini bisnis FIFASTRA yang menyediakan layanan pembiayaan sepeda motor Honda mencatatkan pertumbuhan nilai penyaluran pembiayaan sebesar 46,3% pada semester I 2023 senilai Rp 13,7 triliun dibanding semester I 2022 senilai Rp 9,4 triliun.

Baca Juga: Bank Indonesia Ungkap 3 Syarat Rupiah Digital Bisa Terealisasi, Apa Saja?

"Secara booking unit, FIFASTRA mencatatkan jumlah booking unit sebanyak 817 ribu unit, naik 48,8% dibanding periode sama tahun 2022 sebanyak 549 ribu unit," kata Margono.

Sementara DANASTRA yang menyediakan layanan pembiayaan multiguna, kata Margono juga mengalami pertumbuhan nilai penyaluran pembiayaan sebesar 14,3% pada semester I 2023 menjadi Rp 6,5 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,7 triliun.

"Dengan pertumbuhan booking unit sebesar 7,4% menjadi 704 ribu unit pada semester I 2023 dibanding periode sama tahun sebelumnya mencapai 656 ribu unit," tuturnya.

Pertumbuhan juga berhasil dicatatkan oleh FINATRA, yakni lini bisnis yang layanan pembiayaan produktif dengan nilai penyaluran pembiayaan pada semester I 2023 sebesar Rp 622,4 miliar dengan pertumbuhan sebesar 2.711,9% dibanding tahun lalu senilai Rp 22,1 miliar.

FINATRA juga mencatatkan pertumbuhan booking unit pada semester I 2023 menjadi 7.571 unit, tumbuh sebesar 3.206,1% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebanyak 229 unit.

Penyedia layanan pembiayaan syariah, AMITRA juga mengalami pertumbuhan nilai penyaluran pembiayaan sebesar 338% pada semester I 2023 sebesar Rp204,3 miliar dibanding periode yang sama tahun 2022 senilai Rp 46,6 miliar.

Secara booking unit, tercatat pada semester I 2023 AMITRA membukukan jumlah booking sebesar 9.117 unit, meningkat 226,7% dibanding periode semester I 2022 sebesar 2.791 unit.

Berbeda dengan empat brand layanan lainnya, SPEKTRA justru mencatat penurunan nilai penyaluran pembiayaan pada semester I 2023, yakni turun 28,8% menjadi Rp 240,2 miliar dibanding periode yang sama tahun 2022 senilai Rp 337,6 miliar.

"Tercatat penurunan sebesar 12,5% secara booking unit untuk SPEKTRA pada semester I 2023 menjadi 50 ribu unit dibanding semester I 2022 sebesar 57 ribu unit," pungkasnya.

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, OJK Perluas Akses Pendanaan bagi Petani Sawit

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: