Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BSI Bukukan Laba Bersih Senilai Rp 4,26 Triliun pada 2022

BSI Bukukan Laba Bersih Senilai Rp 4,26 Triliun pada 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasl membukukan kinerja yang impresif sepanjang 2022 dengan perolehan laba bersih senilai Rp 4,26 triliun. Nilai tersebut tumbuh 40,68% jika dibandingkan tahun 2021 (yoy).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, capaian yang impresif ini merupakan hasil kerja yang solid dan strategi respon yang tepat dari BSI di tengah berbagai tantangan ekonomi di sepanjang tahun 2022.

"Pencapaian ini membuktikan strategi respons BSI yang tepat untuk meraih pertumbuhan bisnis yang sehat, penghimpunan dana masyarakat, menjaga sustainability pertumbuhan yang fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset,” kata Hery dalam paparan kinerja kuartal IV 2022, di Jakarta, Rabu (1/2).

Pertumbuhan laba perseroan juga diiringi dengan meningkatnya nilai aset yang mencapai Rp 305,73 triliun, atau tumbuh 15,24% secara tahunan. Selain itu,  ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale.

"Kemudian didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI)," jelasnya.

Lebih lanjut, peningkatan laba bersih juga didorong oleh pencapaian kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 261,49 triliun yang tumbuh 12,11% yoy. Kemudian pembiayaan yang tumbuh 21,26% secara yoy menjadi Rp 207,70 triliun.

Baca Juga: Bank Jago Segera Rilis Fitur Pinjaman Langsung Via Aplikasi

Sementara itu, total pembiayaan BSI mencapai Rp 207,70 triliun hingga Desember 2022. Adapun porsi pembiayaan didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 106,40 triliun, tumbuh 25,94% yoy.

Kemudian pembiayaan wholesale sebesar Rp 57,18 triliun juga tumbuh 15,80% yoy dan pembiayaan mikro yang mencapai Rp 18,74 triliun, tumbuh 32,71% yoy pada tahun lalu. Kualitas pembiayaan terjaga dengan NPF Gross di level 2,42% serta peningkatan fee based income BSI Mobile mencapai Rp 251 miliar, tumbuh 67% yoy.

Dari sisi likuiditas, BSI mencatat perolehan DPK BSI mencapai Rp 261,49 triliun. Nilai tersebut didominasi oleh tabungan wadiah mencapai Rp 44,21 triliun dengan jumlah nasabah BSI mencapai 17,78 juta orang. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,62%.

Tak hanya itu, rasio keuangan BSI juga  solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Terlihat dari Return of Equity (ROE) sebesar 16,84 Return of Asset (ROA) sebesar 1,98%. Dari sisi biaya BSI mencatat efektifitas dan efisiensi yang tercermin dari rasio BOPO (biaya operasional) menjadi 75,88%.

BSI yakin kinerja positif di tahun 2022 akan terus berlanjut di tahun 2023, apalagi perseroan fokus untuk membangun Islamic Ecosystem dan memperkuat Ziswaf untuk kepentingan umat. BSI juga siap membawa babak baru industri keuangan syariah melalui model bisnis layanan keuangan, sosial dan spiritual yang dapat menjawab segala kebutuhan nasabah. 

Hery mengatakan, perusahaan akan terus menyasar nasabah yang memiliki aset pertama, berpenghasilan tetap dan wirausaha. Pada 2022, BSI mencatat segmen pembiayaan konsumer seperti griya, oto, multiguna tumbuh melesat.

"Begitu juga dengan wholesale berfokus pada pembiayaan sindikasi dan kolaborasi dengan pemerintah, dan pembiayaan mikro berfokus pada penyaluran pembiayaan UMKM, KUR dan kolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah," pungkas Hery.

Baca Juga: Berkat Inovasi Digital, Bank DKI Raih Penghargaan Best BUMD Awards 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: