Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Minta Indonesia Re Tingkatkan Literasi Asuransi ke Masyarakat

DPR Minta Indonesia Re Tingkatkan Literasi Asuransi ke Masyarakat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana meminta PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terhadap pentingnya asuransi. Dia menilai, masyarakat masih banyak yang belum menyadari pentingnya asuransi.

Hal tersebut dia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Indonesia Re dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau  PT RNI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, pada Rabu (14/6).

Ananta juga mengatakan, tingkat literasi masyarakat terhadap asuransi di Indonesia ini baru mencapai level 31%. Artinya, mayoritas masyarakat Indonesia memang belum melek asuransi.

"Kemudian tingkat inklusi asuransi itu 16,6% tingkat layanannya. Jadi memang ini perlu ada sosialisasi terhadap masyarakat. Jadi supaya kita memberikan PMN (Penyertaan Modal Negara) itu juga ada hasil feedback terhadap masyarakat ini," ujar Ananta.

Lebih lanjut, dia juga menekankan pentingnya perusahaan asuransi dapat mengakomodir asuransi di bidang agraria dan UMKM. Sebab, bidang agraria merupakan bidang yang perlu dilindungi, jika memang reasuransi ingin menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Baca Juga: OJK Restui Eks Bos LPS Halim Alamsyah Jadi Wakil Komisaris Utama Bank Danamon

"Karena apa, websitenya Indonesia Re ini belum jelas di bidang agraris pak, sedangkan kita lihat sekarang ini kan kita fokuskan terhadap UMKM. Karena sekarang ini penghasilan di bidang agraris itu sangat potensial merugi, sehingga ini yang harus bapak pikirkan," jelas Ananta.

Beberapa di antara potensi kerugian tersebut yakni gagal panen, banjir, hingga kekeringan. Sehingga menurutnya memang perlu melindungi masyarakat di bidang aset usaha pertanian, aset peternakan sapi, kerbau, termasuk aset perikanan.

Dalam RDP, Ananta juga membahas pendalaman usulan PMN tahun 2023 yang bersumber dari alokasi cadangan pembiayaan investasi APBN tahun 2023,

Diketahui, Indonesia Re mengajukan PMN tunai sebesar Rp1 triliun yang berasal dari alokasi cadangan pembiayaan investasi APBN Tahun 2023 dengan tujuan memperbaiki struktur permodalan perusahaan dalam rangka penguatan risk based capital (RBC) dan pemulihan rating perusahaan.

Baca Juga: LPS Bayar Klaim Penjaminan Simpanan Nasabah Rp 1,74 Triliun per April 2023

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: