Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Targetkan Pembiayaan Rp 12 Triliun di 2023, Ini Startegi Fintech AdaKami

Targetkan Pembiayaan Rp 12 Triliun di 2023, Ini Startegi Fintech AdaKami Kredit Foto: Alfi Salima Puteri
WE Finance, Jakarta -

Perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) membidik panyaluran pembiayaan mencapai Rp 12 triliun hingga akhir tahun 2023.

President Director AdaKami, Bernardino Moningka Vega optimis target tersebut dapat tercapai karena melihat adanya peningkatan pembiayaan pada April 2023, yang mengalami kenaikan 19%, yakni mencapai Rp 1,5 triliun. Ini juga didorong dengan momen bulan ramadhan dan idulfitri 1444 Hijriyah.

"Lebarannya kan bulan April. Bulan April itu naik, itu memang salah satu behaviour masyarakat, seperti pembelian tiket pesawat, pakaian, dan lain-lain. Sementara gajian belum ada, jadi menggunakan fintech. Jadi ini kelihatan. Ini meningkat sebelum lebaran. Dan April, karena harinya banyak libur lebaran," ujar pria yang akrab disapa Dino ini dalam media gathering AdaKami di Jakarta, Selasa (13/6).

Dino menuturkan bahwa inflasi yang masih terjaga di level 5,86% yang juga membuat perusahaan optimistis dalam meraih target pencairan pinjaman sesuai target perusahaan. 

"Kami optimis itu bisa tercapai melihat market kami sangat stabil. Kenapa? Karena jika dilihat dari inflasi yang masih sangat manageable 5,86%. Jadi ada stabilitas makro," tuturnya.

Baca Juga: Belum Setor Modal, OJK Peringatkan Kresna Life Agar Tidak Andalkan Konversi Untuk Bantu Likuiditas

Untuk mencapai target tahun ini, Dino mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya menjaga agar para peminjam selalu nyaman ketika meminjam, namun tetap mengutamakan sisi keamanan.

“Kita berusaha menjaga 15 juta borrowers yang ada saat ini agar nyaman meminjam di kita. Oleh karena itu, kualitas kredit juga harus tetap dijaga,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dino menilai bisnis AdaKami tumbuh berkat bonus demografi Indonesia, yakni generasi  Z dan milenial yang terus tumbuh.

Baca Juga: Dorong Pembiayaan Perumahan, BSI Gandeng Pengembang Harvest City

As we growth with that, kebutuhan mereka apa? Mungkin umurnya 20 menjelang 30-an list-nya kan beda-beda. Kita akan sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Harapan kami, demographic growth Indonesia ini, adalah bagian dari kita,” jelas Dino.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kata Dino, AdaKami akan gencar melakukan kolaborasi dengan fintech lain dan perbankan.

"Kita bisa kolaborasi dengan e-commerce platform, buy now pay later (BNPL) dan lainnya. Jadi gak lepas dari kolaborasi-kolaborasi, baik di fintech maupun perbankan,” ucapnya.

Sejauh ini, peminjam AdaKami masih didominasi segmen konsumtif, sedangkan segmen produktif mencapai 40%. Berdasarkan pengakuan peminjam produktif, pinjaman dari AdaKami digunakan untuk kebutuhan bisnis.

“Yang pinjam datang dari kali lima, pedagang warung dan lainnya. Dalam pernyataan mereka digunakan untuk bisnis,” terang Dino.

Baca Juga: OJK Selesaikan 101 Perkara Tindak Pidana di Sektor Keuangan, Terbanyak dari Perbankan

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: