Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pacu Kinerja 2023, Indonesia Re Kejar Pertumbuhan Bisnis Asuransi Mobil Listrik dan Properti

Pacu Kinerja 2023, Indonesia Re Kejar Pertumbuhan Bisnis Asuransi Mobil Listrik dan Properti Kredit Foto: Ist
WE Finance, Jakarta -

PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk melanjutkan peningkatan kinerja bisnis pada 2023. Salah satunya dengan meningkatkan sejumlah lini bisnis potensial yang akan menjadi fokus perseroan pada tahun ini.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat mengatakan pihaknya akan mengeksplorasi lini bisnis baru melalui kerja sama dengan ceding company dan stakeholder lainnya. 

Menurutnya, sejumlah program pemerintah seperti pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) dan kendaraan bermotor listrik bisa menjadi ceruk bisnis baru yang bisa dioptimalkan bagi perusahaan reasuransi.

“Misalnya asuransi mobil listrik, pembangunan IKN, pengembangan reasuransi untuk aset BUMN, energi terbarukan, dan lain-lain,” jelas Delil dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (4/3).

Baca Juga: Terapkan Prinsip Keberlanjutan, Peringkat ESG BRI Terus Menanjak

Delil menyebut lini bisnis properti masih menjanjikan pada 2023. Oleh sebab itu, Indonesia Re akan melakukan penjajakan untuk penutupan asuransi properti, khususnya pada aset BUMN. Selain itu, pihaknya juga akan memacu lini bisnis dengan performa yang baik seperti liability D&O dan professional indemnity.

Sementara pada lini bisnis reasuransi jiwa, ungkap Delil, Indonesia Re akan memacu produk asuransi individu jiwa yang selalu memberikan hasil positif dalam portfolio perseroan. 

“Porsi lini bisnis ini dalam portofolio Indonesia Re terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir yakni dari 26 persen pada 2019 menjadi 38% per September 2022. Indonesia Re aktif untuk meningkatkan porsi dari produk ini setiap tahunnya," tuturnya.

Di sisi lain terkait kebijakan underwriting, Delil mengatakan perusahaan tidak mengembangkan sektor asuransi kredit pada 2023. Namun tidak menutup mata terhadap produksi premi dari lini bisnis yang menempati posisi ke-3 setelah properti dan motor tersebut.

Dia menegaskan Indonesia Re akan sangat selektif dalam kebijakan underwriting pada lini bisnis kredit tahun ini. Dengan melakukan seleksi ketat terhadap underwriting asuransi kredit dengan mempertimbangkan faktor makro ekonomi dan kemungkinan resesi.

Selain itu, manajemen perusahaan juga telah membentuk tim khusus untuk menangani klaim kredit dan memberikan masukan dalam penutupan pada lini bisnis tersebut. Tim Penyelesaian Klaim Kredit ini telah menyusun kerangka kerja (framework) underwriting untuk penutupan lini asuransi kredit.

Baca Juga: AAJI Ajak Industri Asuransi untuk Implementasikan UU PPSK

“Bersama dengan Divisi Client Management & Treaty, tim ini membuat kebijakan dalam kerangka kerja dan telah diterapkan pada renewal treaty Januari 2023 untuk lini bisnis tersebut. Perusahaan menerapkan beberapa pembatasan dan perbaikan syarat dan ketentuan untuk bisnis yang diakseptasi,” kata Delil.

Adapun untuk produk asuransi jiwa kredit (AJK), Indonesia Re mengambil kebijakan berbeda pada 2023 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Delil mengungkapkan bahwa lini bisnis ini selalu memberikan hasil negatif terhadap pencapaian hasil kinerja bisnis Indonesia Re. 

"Sejak 2017, Indonesia Re sudah aktif melakukan usaha perbaikan portofolio dan pembatasan penutupan produk AJK. Hasilnya, porsi produk ini sudah jauh menurun yakni sebesar 15% pada 2019 menjadi 10% per September 2022," terangnya. 

Namun di tahun 2023, lanjut Delil, Indonesia Re akan mulai untuk mengeksplorasi bisnis asuransi jiwa kredit kembali namun secara terbatas dengan tarif premi dan syarat dan ketentuan yang lebih prudent. 

Baca Juga: Kantongi Restu Pemegang Saham, JTrust Bank Siap Rights Issue

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: