Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Premi Asuransi Umum Melesat 15,3% Jadi Rp 90,1 Triliun Sepanjang 2022

Premi Asuransi Umum Melesat 15,3% Jadi Rp 90,1 Triliun Sepanjang 2022 Kredit Foto: Alfi Salima Puteri
WE Finance, Jakarta -

Bisnis asuransi umum menorehkan kinerja positif sepanjang 2022. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatatkan pendapatan premi industri asuransi umum mencapai Rp 90,1 triliun pada triwulan IV 2022.

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang memaparkan, pendapatan premi industri tersebut tumbuh sebesar 15,3% yoy dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 78,1 triliun.

Trinita mengungkapkan sebagian besar lini usaha mencatatkan pertumbuhan positif dan hanya dua lini bisnis asuransi umum yang membukukan pertumbuhan negatif pada triwulan IV tahun 2022 ini.

"Lini usaha yang mengalami pertumbuhan negatif adalah asuransi energy off shore, dan asuransi suretyship," ungkapnya dalam paparan kinerja asuransi umum triwulan IV 2022 di Jakarta, pada Selasa (28/2). 

Sementara untuk klaim industri asuransi umum mencapai Rp 41,7 triliun, atau tumbuh 36,1% yoy pada 2022. Trinita menyampaikan bahwa kenaikan klaim ini terjadi hampir semua lini usaha asuransi, tertinggi terjadi pada asuransi kredit sebesar 65,3% dan asuransi harta benda 42,5%.

Baca Juga: Desak Kresna Life Laporkan Rencana Penyehatan Keuangan, OJK: Jika Tidak, Kami Ambil Tindak Tegas

"Sedangkan lini usaha yang mencatatkan penurunan klaim yaitu asuransi aviation, asuransi liability, asuransi surety ship, dan asuransi energy on shore," imbuhnya.

Peningkatan klaim industri turut mengerek rasio klaim. Tercatat rasio klaim industri asuransi umum mencapai level 46,3% pada 2022, naik dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yakni sebesar 39,3%. 

Walau klaim naik, Trinita menyebut pangsa pasar terbesar pada pencatatan premi masih didominasi oleh asuransi harta benda sebesar 29%, asuransi kendaraan bermotor sebesar 20%, dan asuransi kredit dengan proposi sebesar 16%.

Diikuti asuransi harta benda yang mengalami pertumbuhan premi sebesar 17,3% yoy karena didukung meningkatnya kredit real estate, KPR, KPA dan UMKM. Hal ini juga ditopang oleh meningkatnya permintaan dan harga jual properti komersial maupun properti residensial. 

Baca Juga: Kinerja Bisnis Solid, Laba Bank Bjb Capai Rp 2,24 Triliun Sepanjang 2022

Sementara lini usaha asuransi kendaraan bermotor meningkat sebesar 15,7% yoy. Trinita bilang peningkatan premi lini usaha ini dipengaruhi kenaikan penjualan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat pada tahun 2022.

Berdasarkan data GAIKINDO dan AISI, peningkatan penjualan roda empat mencapai 17,4% pada tahun lalu. Sementara pada kendaraan roda dua hanya mengalami kenaikan sebesar 3,2% dibandingkan tahun 2021.

Asuransi kredit juga memiliki pangsa pasar terbesar yang mengalami peningkatan sebesar 4,5% pada 2022. Menurut Trinita, faktor utama yang mendukung pertumbuhan ini karena adanya komitmen pemerintah untuk terus memberikan penyaluran kredit kepada masyarakat.

"Pada Data Bank Indonesia (BI) pertumbuhan terjadi pada semua jenis kredit yang disalurkan oleh bank umum dan BPR pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya di tahun 2021," pungkasnya.

Baca Juga: Amanat UU P2SK, OJK Susun Ketentuan Spin Off Unit Usaha Syariah

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: