Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Bisnis Solid, Laba Bank Bjb Capai Rp 2,24 Triliun Sepanjang 2022

Kinerja Bisnis Solid, Laba Bank Bjb Capai Rp 2,24 Triliun Sepanjang 2022 Kredit Foto: Bank Bjb
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank Bjb berhasil meraih kinerja positif sepanjang 2022. Hal ini tecermin pendapatan laba bersih mencapai Rp 2,24 triliun, atau tumbuh 11% dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengatakan capaian gemilang kinerja perseroan didorong penguasaan pasar yang kuat sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak pandemi. Kemudian manajemen pengelolaan likuiditas secara terukur sehingga tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali.

“Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk mememperkuat eksistensi kami di dunia perbankan,” kata Yuddy dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/2).

Menurutnya, kinerja bank yang solid juga berkat hadirnya berbagai kebijakan positif di sektor keuangan dan perbankan sehingga dapat membantu terciptanya iklim yang kondusif pada 2022. Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya pemerintah provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, membuat kinerja Bank Bjb terus tumbuh positif sepanjang 2022.

Baca Juga: Dorong Pembiayaan Hijau, BCA Tebar Diskon Kredit Kendaraan Listrik di BCA Expoversary 2023

Meski situasi ekonomi pada tahun ini akan dinamis, Yuddy optimis kinerja Bank Bjb akan semakin positif karena manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.

"Sesuai permintaan pemegang saham, Bank Bjb akan selalu gesit untuk beradaptasi, yang sudah bagus kami tingkatkan, yang masih kurang kami perbaiki agar dapat memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder,” ujar Yuddy.

Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 14,5% secara yoymenjadi Rp181,2 triliun, laba mencapai Rp 2,84 trilliun tumbuh 9,4% yoy pada 2022. Sedangkan laba setelah pajak sebesar Rp2,24 trilliun, atau tumbuh 11% yoy secara konsolidasian. 

Sepanjang 2022, perusahaan juga berhasil meningkatkan penyaluran kredit sebesar 13,1% menjadi Rp 115,8 triliun. Pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.

"Fee Based Income Bank Bjb naik, bersumber dari saluran digital  yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," terangnya.

Adapun rasio kredit macet (NPL) terjaga pada level 1,16%, dengan coverage ratio sebesar 124,3%. Yuddy mengatakan, ke depan, perusahaan fokus mengembangkan pola hybrid banking karena melihat layanan online dan offline menjadi suatu kekuatan yang solid jika dijalankan secara bersamaan.

Baca Juga: Ringankan Biaya Pengobatan, AXA Mandiri Luncurkan Asuransi Penyakit Kritis

"Bank Bjb memiliki basis nasabah yang erat budaya nya baik dengan transaksi on counter konvensional maupun nasabah yang menuntut pengalaman digital melalui saluran - saluran elektronik," ujarnya.

Yuddy bilang, jaringan kantor fisik Bank Bjb tersebar di 14 provinsi di Indonesia yang dapat mengakomodir kebutuhan nasabah yang masih erat dengan layanan secara fisik seperti UMKM, pensiunan, dan sebagian pangsa ASN.

Di samping itu, Bank Bjb membangun infrastruktur dan produk berbasis teknologi untuk menciptakan pengalaman perbankan layaknya perusahaan fintech. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah khususnya kalangan millennial dan juga beberapa produk spesifik seperti produk kredit Mesra berbasis komunitas.

"Kemudian menyediakan akses pengajuan kredit melalui aplikasi, juga sebagian pangsa ASN yang memang sudah lekat dengan produk berbasis teknologi," pungkasnya. 

Baca Juga: Bank BTPN Salurkan Pembiayaan Hijau Senilai Rp 6,9 triliun pada 2022

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: