Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi Kredivo Jaga Keamanan Transaksi Pengguna

Ini Strategi Kredivo Jaga Keamanan Transaksi Pengguna Kredit Foto: Kredivo
WE Finance, Jakarta -

Praktik penipuan transaksi digital di Indonesia masih marak terjadi dengan berbagai modus. Berdasarkan data dari Kominfo RI, jumlah korban penipuan online mencapai 130.000 orang pada 2022 lalu. 

Sebagai salah satu pelaku metode pembayaran digital, Kredivo pun terus berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan layanan pembayaran yang memudahkan bagi pengguna, namun juga memastikan bahwa masyarakat dapat bertransaksi secara aman.

SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengatakan, kebiasaan belanja online masyarakat yang diikuti dengan semakin meningkatnya transaksi digital, perlu diimbangi dengan pemahaman masyarakat tentang cara bertransaksi digital yang aman. Terlebih jika mengingat saat ini modus penipuan transaksi digital pun semakin beragam. 

"Hal ini lantas menjadi tantangan industri yang memerlukan langkah serius dan kolaborasi dari masyarakat, pelaku industri, hingga pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, terutama melihat dampak dan kerugian yang ditimbulkan akibat modus penipuan ini pun semakin masif," ujar Indina dalam keterangan tertulis, Senin (14/8).

Sebagai langkah preventif dari modus penipuan yang dapat berujung pada peretasan akun pengguna, Indina menyebut Kredivo terus meningkatkan level keamanan sehingga memiliki level keamanan yang setara dengan bank. 

Baca Juga: Perampingan Bisnis di Indonesia, Fintech Modalku PHK 38 Karyawan

"Selain itu, Kredivo juga menerapkan metode otentikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi, yang melibatkan penggunaan PIN dan OTP sebagai langkah-langkah keamanan tambahan," tuturnya.

Tidak kalah penting, sejak awal berdiri, Kredivo juga telah melakukan enkripsi data pengguna, sehingga informasi tersebut tidak dapat diakses oleh pihak dalam dan luar tanpa otorisasi yang kuat. 

"Di sisi lain, Kredivo juga terus berinovasi dan berinvestasi pada teknologi canggih yang mutakhir untuk memastikan bahwa sistem keamanan yang dimiliki Kredivo terus diperbarui, memenuhi standar dan aman dari peretasan," imbuh Indina.

Baca Juga: Raih Kinerja Solid, Adira Finance Bidik Pembiayaan Tumbuh hingga 15% di Semester II 2023

Selain penguatan dari sistem keamanan secara internal, Kredivo juga telah meluncurkan kampanye #AutoMikir yang diperuntukkan untuk setiap pengguna. Melalui kampanye ini, Kredivo menargetkan berkurangnya kasus penipuan hingga lebih dari 30%. 

Beberapa modus penipuan yang sering ditemui oleh pengguna Kredivo yakni penawaran Flexi Card, penukaran poin Kredivo, dan hadiah giveaway palsu.

Melalui kampanye #AutoMikir, Kredivo mengilustrasikan perilaku ekstrim dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh yang berkaitan dengan perilaku bijak pengguna dalam menghadapi potensi penipuan.

"Sehingga pengguna diharapkan secara aktif berpikir ulang setiap kali ingin berbagi, meng-klik, atau percaya informasi apapun terkait data diri atau berasal dari sumber yang tidak dikenal," pungkas Indina.

Baca Juga: Baru Kantongi Izin OJK, BNI Ventures Sukses Raup Laba Bersih Rp 1,9 Miliar

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: