Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Pertumbuhan Kredit hingga 12%, Bank Mandiri Optimalkan Ekosistem Bisnis Wholesale

Kejar Pertumbuhan Kredit hingga 12%, Bank Mandiri Optimalkan Ekosistem Bisnis Wholesale Kredit Foto: Bank Mandiri.
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) belum berencana untuk merevisi rencana bisnis bank (RBB) tahun ini. Bank pelat merah ini tetap mempertahankan target pertumbuhan kredit di kisaran 10%-12% secara tahunan (yoy) pada 2023.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, perseroan telah berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit secara konsolidasi 11,8% yoy atau mencapai Rp 1.272,07 triliun hingga Juni 2023. Pertumbuhan kredit ini jauh di atas pertumbuhan industri perbankan sebesar 7,8% YoY. 

"Pertumbuhan kredit tersebut merata, baik dari segmen wholesale secara bank only yang tumbuh sebesar 9,89% secara yoy dan segmen retail bank only yang tumbuh 11,51% yoy," ujarnya  dalam paparan kinerja Bank Mandiri kuartal II 2023, Senin (31/7).

Menurut Darmawan, pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan strategi perseroan yang berfokus untuk mengoptimalisasi ekosistem nasabah wholesale termasuk pada bisnis turunannya.

Seperti diketahui, wholesale merupakan layanan perbankan yang diberikan kepada nasabah berskala besar seperti korporasi dan komersial. Segmen ini menjadi mesin pertumbuhan yang mendominasi kredit di Bank Mandiri. 

Selain mengoptimalkan bisnis wholesale, kinerja bank bersandi saham BMRI juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi nasional pada enam bulan pertama 2023 yang diperkirakan berlanjut sampai akhir tahun. 

"Kami memang melihat kondisi makroekonomi tetap solid di mana Gross Domestic Product (GDP) konsisten tumbuh di atas 5%, inflasi yang terkendali pada level 3% sampai dengan 3,5%, dan berbagai leading indicators seperti money spending index, kemudian consumer confidence index yang menunjukkan nilai yang positif," jelasnya.

Baca Juga: OJK Soroti Tebaran Dividen Bank Terlalu Tinggi, Begini Tanggapan BNI

Di sisi lain, pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri perbankan mengalami tren perlambatan. Di mana, per Juni 2023 masing-masing tumbuh 7,76% yoy dan 5,79% yoy. 

Di tengah tantangan perlambatan tersebut, Bank Mandiri tetap optimis pertumbuhan kredit perusahaan akan di atas industri perbankan. Sehingga target pertumbuhan kredit tetap berada di kisaran 10% - 12% yoy.

Sementara untuk margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) juga tetap pada kisaran 5,3%-5,6% hingga akhir tahun ini. Sedangkan dari sisi kualitas aset per Juni 2023, rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) sebesar 1,64% dan biaya kredit atau cost of credit (CoC) di angka 1,19%.

"Kami perkirakan tingkat kualitas aset tetap terjaga hingga akhir tahun. Oleh karena itu, kami juga merevisi guidance cost of credit secara konsolidasi di akhir tahun nanti menjadi di kisaran 1,1% sampai dengan 1,3% lebih baik dari guidance sebelumnya yang di kisaran 1,3% sampai dengan 1,5%," pungkasnya. 

Baca Juga: Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam Bisa Jadi Agunan Bank, Ini Tanggapan Bank Mandiri

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: