Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham BBRI Sentuh Rekor Tertinggi, Begini Prediksi Kinerja Ke Depan

Saham BBRI Sentuh Rekor Tertinggi, Begini Prediksi Kinerja Ke Depan Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI kembali menyentuh harga level tertinggi (All Time High/ATH) di level Rp 5.650 pada penutupan perdagangan Selasa (25/7). Nilai ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah, sejak melantai di pasar modal pada 2003.

Apabila dibandingkan dengan penutupan harga tahun 2022 lalu, peningkatan harga BBRI di sepanjang tahun 2023 telah mencapai 14,37% (Year to Date). Dengan peningkatan tersebut, kapitalisasi pasar BRI menjadi Rp 856,31 triliun.

Berdasarkan hasil riset Analis pasar modal dari Buana Capital, James Stanley Widjaja, harga saham BBRI akan semakin cemerlang karena terdorong sentimen positif dari kinerja kredit mikro dan ultra mikro (UMi). James pun merekomendasikan investor di pasar modal untuk buy atau beli dengan target price BBRI di level Rp 6.525.

“Rekomendasi kami untuk BBRI adalah berdasarkan pada keyakinan kami bahwa bank memiliki posisi yang baik untuk beralih ke penyaluran kredit dengan profitabilitas tinggi, yakni di segmen kredit mikro dan ultra mikro,” tulisnya dalam hasil riset yang dipublikasikan belum lama ini, dikutip Selasa (25/7).

Baca Juga: KPR dan Kredit Kendaraan Jadi Mesin Pertumbuhan Bisnis Konsumer BCA di Semester I 2023

Dia menjelaskan, rekomendasi itu merupakan target harga 12 bulan berdasarkan Gordon Growth Model. Pihaknya menggunakan asumsi Return on Equity (ROE) 20% yang dinormalisasi dan cost of equity sebesar 11,8%.

Terkait hal tersebut, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan saat ini perseroan semakin gencar menjadikan segmen mikro termasuk UMi (Ultra Mikro) di dalamnya sebagai bisnis inti. 

"BRI menginginkan segmen mikro berkontribusi 45% dari total portofolio pembiayaan," ujarnya.

Menurutnya, hal ini tak terlepas dari peran BRI yang ditugaskan pemerintah untuk semakin fokus ke segmen UMKM. Seperti diketahui, pemerintah mendorong pembiayaan perbankan nasional ke sektor UMKM dengan porsi mencapai 30% pada 2024.

Baca Juga: BSI dan Pelindo Jalin Kerja Sama, Dukung Digitalisasi Layanan di Sektor Maritim

Tahun ini kontribusi kredit UMKM terhadap total pembiayaan BRI mencapai sekitar 83,86%. Porsinya terus ditingkatkan dan diharapkan terus meningkat menjadi 85% pada 2024. 

Supari menegaskan bahwa setelah hadirnya Holding UMi, saat ini ada lebih dari 35,4 juta debitur mikro dan ultra mikro yang diberdayakan oleh perseroan. 

"Hal ini telah meningkatkan proporsi kredit mikro dengan imbal hasil tinggi dalam portofolio kredit BBRI dari 34,1% pada 2019 menjadi 47,7% pada kuartal I 2023," imbuhnya.

Sementara itu, James memperkirakan pertumbuhan total kredit perseroan mencapai dua digit pada tahun ini dan 2024. 

"Di mana pertumbuhan dipimpin oleh kenaikan kredit mikro yang kami perkirakan mencapai 14% dan 12,4% pada 2023 dan 2024," pungkasnya.

Baca Juga: Terbitkan Aturan Spin Off, OJK Wajibkan Asuransi Syariah Penuhi Modal Minimum Rp 100 Miliar

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: