Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, BRI Genjot Penyaluran KPR dan KTA

Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, BRI Genjot Penyaluran KPR dan KTA Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berupaya mengoptimalkan daya beli masyarakat sehingga memacu pertumbuhan kredit konsumer. Salah satunya ditopang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Tercatat, pertumbuhan kredit konsumer bank only sebesar 11,5% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 171,5 triliun sepanjang semester I-2023. Capaian ini melanjutkan pertumbuhan dua digit yang juga dicapai pada kuartal I 2023. 

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani mengatakan perseroan secara berkelanjutan terus memperkuat kapabilitas retail banking pada tahun ini. Salah satu strateginya dengan konsisten melakukan perbaikan business process reengineering seperti implementasi Consumer Loan Factory (CLF).

“Kita bersama bisa melihat bahwa daya beli masyarakat cenderung pulih setelah pandemi. Juga tren inflasi yang menurun. Sehingga kami bisa mengoptimalkan kinerja di segmen konsumer melalui strategi yang kami terapkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/10).

Baca Juga: BSI Beri Penghargaan untuk 25 Wirausaha Muda yang Siap Bersaing di Pasar Global

Diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat, memasuki tahun 2023 yaitu pada Januari inflasi mencapai 5,28%, sedangkan pada Agustus mencapai 3,27%. 

Pada rentang delapan bulan tersebut, inflasi tertinggi tercatat pada Februari yaitu 5,47% dan terendah pada Juli sebesar 3,08%. BI pun memproyeksikan sepanjang tahun ini inflasi berada di kisaran 3% plus 1%. 

Oleh karena itu, Handayani memproyeksikan kredit konsumer tahun ini terbilang baik karena inflasi yang cenderung menurun. 

Adapun secara persentase, per Juni 2023, Kredit Tanpa Agunan (KTA) merupakan kredit konsumer yang tumbuh paling tinggi, yakni 16,5% yoy dan diikuti KPR 8,7% yoy. 

"Namun, sebagian besar kredit konsumer atau 67,8% merupakan sumbangsih KPR. Geliat kredit konsumer tersebut juga diikuti dengan kualitas aset yang sehat," kata Handayani.

Per Juni 2023, rasio kredit bermasalah (NPL) segmen konsumer hanya sebesar 2%. Adapun secara total, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp 1.202,1 triliun, atau naik 8,8% yoy. Dengan demikian segmen konsumer berkontribusi sebesar 14,3%.

Untuk mengoptimalkan kinerja, Handayani mengatakan pihaknya juga akan memberikan pelayanan kepada nasabah melalui berbagai kanal dan membuka kerja sama API connection dengan berbagai pihak. 

"Ini agar penyaluran kredit dapat terpacu sesuai target dan nasabah lebih nyaman bertransaksi,” pungkasnya.

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan, BNI Bantu Perkuat Program Taksi Alsintan

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: