Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

SMF Gelontorkan Dana Rp 1,5 Miliar untuk Benahi 22 Rumah di Kawasan Kumuh Mataram

SMF Gelontorkan Dana Rp 1,5 Miliar untuk Benahi 22 Rumah di Kawasan Kumuh Mataram Kredit Foto: PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)
WE Finance, Jakarta -

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF meresmikan rumah layak huni warga di kawasan permukiman kumuh Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (12/7).

Melalui Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh, SMF menggelontorkan bantuan dana hibah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp 1,5 miliar untuk membenahi 22 unit rumah kumuh warga menjadi rumah layak huni. Dana tersebut disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Tunas Baru, Mataram.

Direktur Keuangan dan Operasional SMF, Bonai Subiakto mengatakan, program ini merupakan upaya sustain perseroan untuk mengentaskan rumah dengan kategori kumuh dan pengentasan kemiskinan ekstrem.

"Sebagai BUMN dibawah Kementerian Keuangan salah satu tugas kami adalah membantu pendanaan infrastruktur perumahan, salah satunya membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah layak huni," ujar Bonai dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7).

Setelah dibenahi, kelurahan yang pernah dinobatkan sebagai kelurahan terbaik se-Indonesia dalam pelaksanaan infrastruktur permukiman DFAT (Departement of Foreign and Trade) Australia ini, kini semakin mantap menjadi percontohan bagi kelurahan lainnya.

Baca Juga: Bank BSI Dorong Literasi dan Inkluasi Keuangan Syariah di Kalangan Anak Muda

Adapun Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan memiliki total luas 14,37 Ha dari luas kelurahan seluas 57,520 Ha yang berdiri berbatasan dengan Kelurahan Pejarakan, Kali Jangkuk dan Jalan Udayana Mataram. 

Penetapan wilayah yang mayoritas warganya bekerja sebagai buruh serabutan ini menjadi wilayah kumuh, ditetapkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan SK Kumuh Kota Mataram No.647/IV/2015 Tentang penetapan lokasi permukiman kumuh kota Mataram.

Mataram menjadi kota ke-16 yang diresmikan dari 21 lokasi yang direalisasikan SMF. Pemilihan kota Mataram merupakan bagian dari keberpihakan pemerintah dan SMF dalam upaya mendukung pemerataan pembangunan, khususnya di sektor perumahan, pada wilayah tengah Indonesia. 

Mataram juga merupakan kawasan yang tengah dicanangkan oleh pemerintah untuk menjadi kawasan kota metropolitan berbasis wisata dan budaya.

Bonai menjelaskan, sumber dana SMF berasal dari APBN dan pasar modal, dan program ini merupakan program jangka panjang yang dilakukan pihaknya dari Sabang sampai Merauke.

Baca Juga: LPS Umumkan Struktur Organisasi Baru, Ada dari OJK dan Bank Indonesia

"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya, dengan terus menjaga dan merawat rumahnya sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang baik dari sosial maupun ekonomi,” tuturnya.

Program ini merupakan salah satu inisiatif strategis SMF yang telah bergulir sejak 2018. Hingga saat ini SMF SMF telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh total sebanyak 398 rumah dengan serapan anggaran mencapai Rp 28,75 miliar di 21 kota seluruh Indonesia.

Sebelumnya SMF juga telah merealisasikan inisiatif strategis seperti pembiayaan homestay di Wilayah NTB sejak 2019 di Desa Kuta, Desa Mertak, Desa Sembalun Lawang dan Desa Tete Batu dengan memberdayakan 35 unit homestay yang dimiliki dan dikelola oleh warga lokal.

Pembiayaan Homestay SMF telah bergulir sejak 2019. Secara akumulatif sejak 2019 hingga kini, SMF telah merealisasikan program pembiayaan homestay dengan total akumulasi dana mencapai Rp 12.794 miliar untuk membiayai 160 homestay di 18 desa di seluruh Indonesia.

Baca Juga: OJK Berikan Izin Usaha Kepada Gadai Syariah Berkat Bersama

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: