Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng SMF, Pemerintah Targetkan Pembangunan 1 Juta Rumah Hijau Murah hingga 2030

Gandeng SMF, Pemerintah Targetkan Pembangunan 1 Juta Rumah Hijau Murah hingga 2030 Kredit Foto: SMF
WE Finance, Jakarta -

Pemerintah menargetkan pembangunan 1 juta rumah hijau pada tahun 2030 dan terwujudnya 100% rumah bebas emisi karbon di tahun 2050. Pengembangan yang menggunakan blended finance Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) ini rencananya akan ditugaskan kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR, Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, inisiatif strategis IGAHP ini bertujuan untuk menyediakan rumah yang terjangkau baik melalui pembangunan rumah baru maupun renovasi rumah dengan menerapkan prinsip bangunan gedung hijau. 

"Program ini dilaksanakan secara kolaboratif oleh para pemangku kepentingan dalam ekosistem pembiayaan perumahan,” ujar Herry dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (23/8)

Menurut laporan Climate Transparency 2022, bangunan gedung merupakan salah satu kontributor emisi karbon utama di Indonesia yang terdiri dari 4,6% emisi langsung (pembakaran untuk penghangat, memasak, dan lain-lain) dan 24,5% secara tidak langsung (jaringan listrik untuk peralatan rumah tangga). 

Untuk itu, diperlukan langkah strategis untuk mendorong efisiensi pemanfaatan energi, air dan sumber daya lain pada bangunan, khususnya bangunan perumahan melalui implementasi konsep bangunan gedung hijau sesuai amanat PP Nomor 16 Tahun 2021 tentang Bangunan Gedung.

Baca Juga: SMI Salurkan Dana Rp 500 Miliar untuk Pengembangan RSUDP NTB

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo menyebut, pengembangan pembiayaan perumahan berbasis lingkungan atau pembiayaan perumahan hijau ini merupakan solusi bagi Indonesia dalam menekan risiko perubahan iklim global. 

Dia menilai, kerentanan negara-negara ASEAN terhadap perubahan iklim cukup tinggi, dan hal tersebut dapat berdampak panjang dan signifikan pada pertumbuhan ekonomi khususnya di kawasan ASEAN.

“Pembiayaan perumahan hijau merupakan salah satu instrumen finansial inovatif yang selaras dengan tujuan mengatasi perubahan iklim dan keberlanjutan. Pembiayaan perumahan hijau akan meningkatkan program kepemilikan rumah dan renovasi dengan memperhatikan standar-standar efisiensi energi," kata Ananta.

Sebagai infromasi, pada tahun 2022 lalu, pemerintah secara resmi telah meluncurkan Energi Transition Mechanism (ETM) Country Platform, sebuah bentuk koordinasi utama dan penggerak untuk mendorong transisi yang adil dan terjangkau di Indonesia untuk sektor energi. 

Langkah transisi energi ini merupakan komitmen kesiapan Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya keuangan di sektor energi yang dapat meyediakan energi yang andal dan terjangkau selagi tetap berkomitmen terhadap perubahan iklim. 

Melalui inisiatif ini, Indonesia optimis dapat mengurangi sekitar 50 juta ton emisi karbon pada 2030, atau 160 juta ton pada 2040. ETM platform menunjukkan kesiapan Indonesia mengatalisasi sumber daya keuangan yang besar pada sektor energi yang dapat diandalkan dan terjangkau. Upaya ini akan dilakukan sejalan dengan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Ajak Startup Masuk Ekosistem Mandiri Group, Mandiri Capital Luncurkan Program Zenith

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: