Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hingga Mei 2023, Pembiayaan UMKM Bank BSI Capai Rp 37 Triliun

Hingga Mei 2023, Pembiayaan UMKM Bank BSI Capai Rp 37 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyebut pembiayaan di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau small medium enterprise (SME) terus mengalami pergerakan positif. Per Mei 2023, BSI mencatatkan nilai pembiayaan mencapai Rp 37 triliun, dengan kualitas pembiayaan baik dan sehat.

Seperti diketahui, UMKM merupakan sektor kritikal atau critical engine perekonomian Indonesia yang memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor Indonesia per Mei 2023 mencapai US$ 21,72 miliar atau naik 12,61% dibandingkan dengan posisi April 2023. Dibandingkan dengan Mei 2022, nilai ekspor naik sebesar 0,96%

Direktur Retail Banking BSI, Ngatari mengatakan, BSI serius mengakselerasi segmen UMKM agar naik kelas baik dari sisi kapasitas usaha dan kualitas. Maka meningkatkan keterampilan menjadi penting agar para UMKM tidak lagi berorientasi dalam lingkup lokal, melainkan sudah berkaca pada standar ekspor maupun global.

“Perlahan kami sedang mempersiapkan tatanan tersebut, untuk bersama menjadikan peran bank syariah mampu menjadi pilihan para pelaku usaha UMKM atau SME sebagai partner perbankan dalam memajukan usahanya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/7).

Baca Juga: Gandeng Kominfo, Amartha Tingkatkan Digitalisasi UMKM di Desa

Oleh karena itu, BSI beserta seluruh pihak tentunya terus berusaha untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh UMKM. Salah satu yang tengah dilakukan yakni memperkuat fungsi BSI UMKM Centre di sejumlah kota di Indonesia.

Hal tersebut guna mendorong peningkatan kelas dan perluasan akses pasar sektor UMKM Indonesia hingga ke pasar global. Sebagai tahap awal, penguatan fungsi BSI UMKM Centre dilakukan di tiga wilayah yakni Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya.

"Melalui UMKM Center, BSI memberikan dukungan dalam berbagai bentuk mulai dari pembiayaan, pendampingan, hingga perluasan jejaring pemasaran dari hulu hingga hilir bagi para pelaku UMKM," jelas Ngatari.

Pihaknya juga memberikan berbagai bentuk pelatihan mulai dari pengelolaan keuangan yang bankable, pelatihan pemasaran, dan komunikasi.  Dia menilai, sangat penting bagi UMKM untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sehingga dapat bertumbuh, berkembang, dan naik kelas. 

"Kami juga menyiapkan mereka untuk bisa bersaing ke kancah global melalui pelatihan tahapan-tahapan ekspor,” imbuhnya.

Pelatihan ekspor yang diberikan di antaranya pelatihan dari hulu ke hilir bagaimana tata cara ekspor yang menghadirkan para praktisi ekspor, pendamping desa dan instansi pemerintahan hingga Kementerian Perdagangan.

Baca Juga: Beri Layanan Terbaik ke Nasabah, IFG Life Dorong Transformasi dan Inovasi Bisnis

Tak hanya itu, terdapat pula talkshow mekanisme pembayaran ekspor dan program Pembiayaan Ekspor dengan pemateri yang menghadirkan langsung Konsul Jendral RI di Frankfurt Jerman dan Internal BSI yang khusus menangani trade service.

Dengan adanya pelatihan ini, BSI berharap dapat mendorong UMKM untuk melakukan ekspor dan meningkatkan skala keekonomiannya. Sehingga dapat mengangkat kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan akselerasi ekspor nasional. 

Menurutnya, sebelum memasuki pasar global, para pelaku UMKM masih menghadapi banyak tantangan yang selain harus diatasi oleh para pelaku UMKM sendiri juga memerlukan pendampingan juga solusi secara bersama-sama oleh para stakeholders.

Beberapa di antaranya yakni terkait dengan inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, penguatan sumber daya manusia, pembinaan, pelatihan dan pendampingan. 

“Tentunya, para pelaku usaha ini tidak akan mampu jika bekerja sendirian. Oleh sebab itu, dibutuhkan ekosistem ekspor yang memadai dan kolaborasi para stakeholders untuk menyukseskan para pelaku UMKM kita masuk ke pasar global,” pungkasnya.

Baca Juga: Jaga Kualitas NPL di Level 2,29%, Ini Strategi Bank BNI di 2023

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: