Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fintech Akseleran Siap Melantai di Bursa Efek, Bidik Dana IPO Rp 358 Miliar

Fintech Akseleran Siap Melantai di Bursa Efek, Bidik Dana IPO Rp 358 Miliar Kredit Foto: Alfi Salima Puteri
WE Finance, Jakarta -

PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (Group Akseleran) siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Lewat kode saham AKSL, perseroan manargetkan dana IPO sebesar Rp 358 miliar.

Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan mengatakan AKSL menjadi grup usaha yang memiliki platform marketplace lending pertama di Indonesia yang melakukan IPO di BEI.

"AKSL menawarkan 2,98 miliar lembar saham dalam penawaran umum perdananya ini yang mewakili sebanyak-banyaknya 29% dari modal ditempatkan dan disetor emiten setelah penawaran umum perdana saham," ujar Ivan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/7).

Selain itu, dia menyampaikan, harga saham yang ditawarkan AKSL kepada masyarakat di rentang Rp 100 hingga Rp 120 per lembar saham dan akan berpeluang meraup total dana sebesar Rp 358 miliar.

“Ini merupakan momen membanggakan dalam sejarah perusahaan. Kami telah melakukan usaha pendanaan digital sejak Oktober 2017 melalui platform marketplace lending Akseleran, milik anak usaha Group Akseleran yang berfokus pada pendanaan UKM. Di tahun ke-6 kami beroperasional di Indonesia, Group Akseleran memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI,” jelas Ivan.

Baca Juga: Perbarindo: 180 BPR Telah Bekerja Sama Dengan Fintech

Terdapat dua sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau join lead underwriters untuk penawaran umum perdana saham tersebut yakni BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas.

Untuk masa bookbuilding ditetapkan mulai 3 Juli 2023 hingga 18 Juli 2023, dengan rencana masa penawaran umum dijadwalkan pada 1 - 7 Agustus 2023 dan targetnya saham AKSL bisa mulai diperdagangkan di BEI pada 9 Agustus 2023.

AKSL akan menggunakan dana hasil IPO untuk pengembangan atau ekspansi usaha perseroan. Di antaranya, sekitar Rp 36,5 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi 99,99% saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF).

"Kemudian sekitar Rp 200 miliar di antaranya akan disalurkan untuk penyetoran tambahan modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas. Selebihnya akan digunakan untuk modal kerja," tuturnya.

Baca Juga: BRI Proyeksi Bisa Kantongi Pendapatan Rp 2,4 Triliun dari Transaksi BRImo pada 2023

Dengan hadirnya lini bisnis multifinance tersebut, Akseleran dapat menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman untuk tiap penerima pinjaman menjadi lebih besar, serta dapat melayani segmen yang lebih luas. 

"Ini akan menjadi game changer untuk meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman serta kinerja keuangan ke depannya," imbuhnya.

Sampai dengan akhir 2022, Akseleran telah menyalurkan lebih dari Rp 6,5 triliun pinjaman ke ribuan pelaku usaha dengan dukungan lebih dari 200 ribu pemberi pinjaman retail dan institusional termasuk bank seperti Bank BCA, Bank BRI, Bank OCBC, Bank Mandiri, Bank Jtrust dan lembaga keuangan lainnya. 

Ivan menyampaikan, bahwa dari 2018 hingga 2022 penyaluran pinjaman rata-rata Akseleran tumbuh sebesar 96% per tahun.

"Dengan dukungan hadirnya lini bisnis multifinance, kami menargetkan untuk bisa terus menumbuhkan penyaluran pinjaman lebih dari 2 kali per tahun dalam 3 tahun ke depan,” tutup Ivan.

Baca Juga: Aset Tembus Rp 64,32 Triliun, CIMB Niaga Syariah Akan Patuhi Ketentuan Spin Off dari OJK

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: