Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi, Permintaan Kredit Korporasi Bank IBK Indonesia Melambat

Hadapi Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi, Permintaan Kredit Korporasi Bank IBK Indonesia Melambat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

CEO PT Bank IBK Indonesia Tbk (IBK Indonesia) Cha Jae Young menyatakan penyaluran kredit korporasi tumbuh stagnan pada kuartal I 2023, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Menurutnya, kenaikan suku bunga yang cukup signifikan dan inflasi yang sangat tinggi mempengaruhi permintaan kredit korporasi. Di mana, pada tiga bulan pertama ini para pengusaha yang mengajukan kredit semakin berkurang.

"Hal ini bukan terjadi hanya Bank IBK aja. Sebenarnya banyak sekali perusahaan Korea yang sudah masuk ke pasar Indonesia seperti perusahaan manufaktur namun mereka juga menghadapi kesulitan karena kondisi ekonomi yang sedang resesi," ujarnya dalam acara MoU Bank IBK Indonesia dengan PT Krakatau Posco di Jakarta, Kamis (8/6).

Meski demikian, Bank IBK tetap terus medorong penyaluran kredit korporasi pada tahun ini. Bahkan, perseroan pun menargetkan penyaluran kredit dapat mencapai Rp 10,5 triliun pada tahun 2023. Nilai tersebut naik Rp 2,5 triliun dari pencapaian tahun 2022 sebesar Rp 8,063 triliun. 

Di mana sebagian besar nilai tersebut berasal dari kredit korporasi, sementara sisanya kredit Small Medium Enterprise (SME). "Kami tetap fokus pada kredit korporasi. Kami juga ada sindikasi dan akan fokus pada korean based. Jadi tiga komponen ini kami buat untuk seimbang untuk mendukung kredit kami," kata Cha Jae Young.

Baca Juga: BUMN Akan Kembangkan BSI Mobile Setara Livin' by Mandiri, Begini Respon Asbisindo

"Selain itu, kami juga melakukan re-organisasi, sistem internal, dan saat ini kami sedang mempersiapkan credit rating system credit analyst yang sedang kita progres dan segera kami implementasikan maka proses kredit akan lebih cepat dan baik," tambahnya.

Apalagi, tahun 2023 ini Bank IBK Indonesia menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp 200 miliar. Untuk mencapai target tersebut, perseroan fokus pada pertumbuhan kredit. Hal itu sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menginginkan pertumbuhan kredit secara nasional sebesar dua digit.

Di samping itu, Bank IBK Indonesia juga tengah berupaya agar dapat meningkatkan permodalan yang di mana posisi per akhir 2022 telah mencapai Rp 4,1 triliun, ditargetkan pada 2023 dapat bertambah menjadi Rp 5,1 triliun.

Baca Juga: OJK Minta Perusahaan Asuransi Terapkan PSAK 74 Lebih Awal

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: