Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asuransi Kendaraan dan Properti Topang Bisnis Industri Asuransi Umum

Asuransi Kendaraan dan Properti Topang Bisnis Industri Asuransi Umum Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
WE Finance, Jakarta -

Industri asuransi umum mencatatkan pertumbuhan premi. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan, premi asuransi umum tumbuh 16,4% menjadi Rp 26,1 triliun pada kuartal I 2023. 

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset, Trinita Situmeang mengatakan, pendapatan premi tersebut meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 22,4 triliun. 

Dia merinci, kenaikan 16,4% tersebut berkat kontribusi sejumlah lini usaha mulai dari premi dari asuransi kredit yang naik 27,4%, asuransi kesehatan naik 19,7%, asuransi properti 11,9%, dan asuransi kendaraan bermotor naik 9,6%.

Bahkan keempat lini bisnis tersebut juga menjadi penyumbang terbesar dalam pendapatan premi secara industri. Lini asuransi properti misalnya, memiliki pangsa premi 24,5% sebesar Rp 6,4 triliun, diikuti pangsa asuransi kendaraan bermotor 19,9% sebesar Rp 5,2 triliun, 

"Kemudian asuransi kredit 15,9% sebesar Rp 4,16 triliun, dan 10,4% pangsa asuransi kesehatan sebesar Rp 2,72 triliun," kata Trinita dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (30/5).

Sementara asuransi harta benda dan kendaraan bermotor masih mendominasi untuk pangsa pasar premi terbesar pada Kuartal I 2023 dengan jumlah pangsa pasar kedua lini bisnis tersebut mencapai 44,4%. Selain itu, yang mengisi posisi pangsa pasar ketiga setelah kedua lini bisnis tersebut adalah asuransi kredit dengan proposi sebesar 15,9%. 

Baca Juga: Perketat Bisnis Asuransi Usaha Bersama, OJK Rilis Aturan Baru

"Walaupun asuransi harta benda menduduki posisi pertama untuk pangsa pasar terbesar untuk pencatatan premi, secara porsi mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 25,5%. Sementara tahun ini sebesar 24,5%. Salah satu penyebab penurunan ini adalah akibat turunnya penjualan untuk properti," kata dia. 

Di sisi lain, untuk lini usaha asuransi kendaraan bermotor, pertumbuhan positif juga dicatatkan pada kuartal I 2023 ini didukung oleh meningkatnya penjualan retail kendaraan roda dua sebesar 45,5% dan roda empat sebesar 13,8%.

Trinita mengatakan, lini usaha asuransi kredit juga menjadi salah satu pangsa terbesar mengalami pencatatan positif di kuartal I 2023 ini mengalami peningkatan 27,4% pada tahun ini. 

"Faktor pendukung utama pada pencatatan pertumbuhan lini usaha ini karena adanya komitmen dari pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan penyaluran kredit kepada masyarakat," terangnya. 

Dari seluruh lini bisnis tersebut, hanya dua lini bisnis yang mengalami kontraksi pada Kuartal I 2023. Keduanya adalah asuransi energy on shore dan asuransi aneka.

Selain premi, klaim industri asuransi umum juga naik 8,9% dari periode yang sama di tahun 2022. Tercatat, total klaim yang dibayarkan oleh industri asuransi umum sebesar Rp 9,9 triliun. Sementara diperiode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9 triliun.

Kenaikan klaim ini terjadi hampir pada sebagian lini usaha, sedangkan ada 7 lini usaha yang mencatatkan penurunan klaim seperti asuransi properti, asuransi marine hull, asuransi aviation, asuransi energy off shore, asuransi energy on shore, asuransi engineering, dan asuransi surety ship. 

"Untuk rasio klaim mengalami penurunan pada periode ini, yang mana di tahun sebelumnya sebesar 40,6%, sedangkan untuk Kuartal I 2023 ini hanya tercatat 38%," pungkasnya. 

Baca Juga: AAUI Soroti Kebijakan OJK terkait Kenaikan Modal Minimum di Industri Asuransi

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: