Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Segmen Baru Fintech yang Berkembang Pesat di Indonesia, Apa Saja?

Ini Segmen Baru Fintech yang Berkembang Pesat di Indonesia, Apa Saja? Kredit Foto: Achmad Ghifari Firdaus
WE Finance, Jakarta -

AC Ventures (ACV) mengungkapkan segmen baru di sektor fintech, seperti software as a service (SaaS) dan insurtech kian bermunculan. Hal ini berdasarkan laporan berjudul 'Indonesia's Fintech Industry is A Sleeping Giant Ready to Rise' yang dirilis AC Ventures bersama Boston Consulting Group (BCG).

Laporan tersebut menyoroti dan membahas mengenai perkembangan segmen pembayaran (payments), pinjaman (lending), dan wealthtech sebagai kekuatan utama dalam ekosistem fintech yang terlihat di Indonesia saat ini.

"Dari laporan tersebut menunjukkan bahwa fintech di Indonesia semakin matang dan bergerak menuju produk dan layanan yang lebih canggih," ujar Founder dan Managing Partner AC Ventures, Adrian Li, di Jakarta, Rabu (29/3).

Ia menyebutkan, dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah mengalami peningkatan 6 kali lipat jumlah pemain fintech, dari 51 pada 2011 menjadi 334 pada 2022. 

Pada awalnya, pertumbuhan sektor fintech didorong oleh segmen pembayaran. Namun, saat ini lanskap fintech di Indonesia sudah semakin beragam dan dinamis, di mana sektor pinjaman, pembayaran, dan wealthtech menjadi industri masa depan yang menjanjikan.

Penawaran Fintech juga mengalami lonjakan keterlibatan pelanggan (customer engagement) di Indonesia. Segmen pembayaran, yang memiliki lebih dari 60 juta pengguna aktif pada 2020 diperkirakan akan memiliki tingkat compound annual growth rate (CAGR) sebesar 26% hingga 2025. 

Baca Juga: Hadapi Tantangan Ekonomi, BRI Siapkan 4 Skenario Mitigasi Risiko Kredit

Di segmen fintech pemberian pinjaman, terdapat lebih dari 30 juta akun peminjam peer-to-peer lending yang aktif pada 2021. Sementara itu, segmen wealthtech memiliki lebih dari 9 juta investor ritel pada 2022.

Adopsi platform SaaS juga semakin meningkat, dengan 6 juta UMKM saat ini menggunakannya, yang mewakili ekspansi 26 kali lipat selama tiga tahun sebelumnya.

Tren investasi juga mencerminkan diversifikasi pasar fintech di Indonesia, di mana segmen pemberian pinjaman dan pembayaran tidak lagi menjadi area utama yang diminati. Meskipun kedua segmen tersebut tetap penting, namun terdapat peningkatan investasi pada wealthtech, insurtech, dan fintech SaaS. 

Adrian pun mengklaim, AC Ventures merupakan salah satu investor paling aktif di industri fintech Indonesia yang sedang berkembang pesat, dan menawarkan prospek pertumbuhan yang besar.

"Peningkatan eksponensial jumlah pemain fintech, meningkatnya keterlibatan pelanggan, dan pendanaan ekuitas yang meningkat semuanya merupakan indikasi potensi sektor yang besar," pungkasnya.

Baca Juga: UOB Targetkan Akuisisi Bisnis Konsumer Citigroup Rampung Tahun Ini

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: