Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Tantangan Ekonomi, BRI Siapkan 4 Skenario Mitigasi Risiko Kredit

Hadapi Tantangan Ekonomi, BRI Siapkan 4 Skenario Mitigasi Risiko Kredit Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah memetakan sejumlah tantangan ekonomi yang akan berpengaruh pada industri perbankan pada tahun ini. Mengingat, inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang akan mempengaruhi investasi di Indonesia.

Kemudian tantangan suku bunga yang terus meningkat, resesi AS dan perlambatan ekonomi global.Di tambah lagi, dengan adanya ketegangan geopolitik, tekanan keuangan, dan kasus Covid-19 yang semakin menambah ketidakpastian ekonomi. 

Meski demikian, BRI optimistis dapat menjaga pertumbuhan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pihaknya telah menyiapkan empat skenario untuk menghadapi ketidakpastian pada 2023. Skenario tersebut merupakan bagian mitigasi risiko dan strategic response. 

Skenario pertama adalah jika ekonomi pulih tapi inflasinya naik dan kualitas pinjaman memburuk. Maka yang harus dilakukan perbankan adalah mempercepat proses write-offs untuk memperoleh recovery rate yang lebih tinggi. Kemudian mempertahankan coverage ratio yang tinggi. 

"Dalam kondisi ini, kami memilih tumbuh selektif dan melakukan enhancement credit risk model. Dengan Loan Portofolio Guideline (LPG) yang diatur moderat. Lalu dilakukan monitoring kualitas pinjaman secara intensif," kata Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (28/3).

Baca Juga: Modalku Terapkan Bisnis Berkelanjutan dalam Penilaian Kredit UMKM

Skenario kedua adalah jika ekonomi mulai pulih dengan inflasi terkendali dan kualitas kredit membaik. BRI menyiapkan tiga strategic response yaitu mempercepat proses write-offs untuk meningkatkan recovery rate dan menurunkan coverage ratio.

Kemudian melakukan enhancement terhadap risk-based pricing model untuk meningkatkan daya saing produk serta membuat loan portofolio guideline yang lebih longgar sebagai pedoman untuk strategi pertumbuhan yang lebih agresif.

Skenario ketiga adalah ekonomi stagnan, inflasi naik, dengan kualitas pinjaman memburuk atau the worse scenario. Maka pihaknya akan mengambil strategic response tumbuh terbatas, dengan pengaturan loan portofolio guideline yang sangat ketat.

"BRI akan mempertahankan coverage ratio di level yang lebih tinggi dan melakukan monitoring kualitas kredit secara intensif, melakukan simulasi dan stress-test secara periodik dan berkesinambungan," terang Sunarso.

Terakhir jika ekonominya tetap stagnan tapi inflasinya terkendali dan kualitas pinjaman membaik. Maka strategic response dari BRI adalah tumbuh selektif, loan portofolio guideline diatur di level moderat dengan mempertahankan coverage ratio yang tetap tinggi untuk jaga-jaga jika terjadi pemburukan.

"Kemudian melakukan monitoring kualitas kredit secara intensif dengan simulasi dan stress-test secara periodik dan berkala," pungkasnya. 

Baca Juga: Modern dan Berbasis Digital, Desa Mijen Kudus Terpilih Sebagai Desa BRILiaN



Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: