Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cetak Rekor, Aset BFI Finance Tembus Rp 22 Triliun pada 2022

Cetak Rekor, Aset BFI Finance Tembus Rp 22 Triliun pada 2022 Kredit Foto: PT BFI Finance Indonesia Tbk
WE Finance, Jakarta -

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) sukses menutup tahun buku 2022 dengan catatan impresif. Hingga akhir tahun lalu, perusahaan pembiayaan ini berhasil membukukan aset Rp 22 triliun atau tumbuh melesat 40,3% secara yoy. 

Tak hanya aset, nilai pembiayaan juga ikut naik. Tercatat penyaluran pembiayaan beru (booking) perusahaan mencapai Rp 20 triliun, naik 52,7% pada 2022 dan merupakan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. 

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan capaian positif ini tak lepas dari mobilisasi masyarakat yang kembali aktif, daya konsumsi yang mulai menggeliat, serta kondusifnya perekonomian nasional sepanjang tahun lalu.

"BFI Finance berhasil meminimalisir dampak pandemi dan mengembalikan pertumbuhan bisnis sepanjang tahun 2022 ke level yang lebih tinggi dari posisi prapandemi serta di atas rata - rata industri," ujar Sudjono dalam keterangan resmi, Selasa (14/2).

Menurutnya, berbagai keputusan strategis dan pembaruan proses bisnis sepanjang pandemi kemarin telah memberikan hasil yang baik pada 2022. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan yang sehat.

Kemudian juga tingkat risiko yang terkendali, dimana nilai pencadangan, kualitas aset, dan seluruh rasio penting keuangan yang menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Adira Finance Bidik Pertumbuhan Pembiayaan hingga 20% pada 2023

"Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan semua pihak sehingga kami mampu membukukan kinerja yang solid,” kata Sudjono.

Meskipun terjadi peningkatan inflasi akibat ancaman resesi di tengah ketidakpastian pasar keuangan global dan berimbas pada kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak empat kali selama 2022, dari 3,5% menjadi 5,5%, tetapi secara keseluruhan dampaknya dapat dikendalikan.

Di sisi lain, piutang pembiayaan yang dikelola tercatat Rp 20,5 triliun atau tumbuh 40,7% yoy dengan portofolio pembiayaan roda empat sebesar 67,3%, alat berat dan mesin 13,0%, roda dua 11,9%, pembiayaan agunan sertifikat rumah dan ruko (property-backed financing) 4,2%, serta syariah sebesar 3,6%. 

"Di awal pandemi Covid-19, BFI Finance telah menyalurkan relaksasi kredit kepada lebih dari sepertiga konsumen yang berhak," terangnya. 

Sejalan dengan normalisasi kegiatan ekonomi masyarakat, restrukturisasi kredit juga terus menurun secara masif di tahun 2022 dengan konsumen tersisa tinggal 1,6 kontrak restrukturisasi yang masih aktif hanya tersisa 0,4 persen dari nilai total piutang pembiayaan. 

Kemudian kombinasi total pendapatan yang meningkat 30,6 persen dan biaya operasional yang terkendali, BFI Finance berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 59,7% yoy senilai Rp 1,8 triliun dengan Return on Assets (RoA) dan Return on Equity (RoE) yang masing-masing berada di posisi 12,2 persen dan  21,9%.

BFI Finance secara konsisten mencatatkan RoA dan RoE di atas rata-rata industri tahun 2022, yakni RoA sebesar 5,7 persen dan RoE sebesar 14,4%. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) juga sukses ditekan di angka bruto 1,00% atau turun 25 bps yoy dengan NPF coverage berada pada angka 4,1 kali. 

"Persentase NPF ini lebih rendah dari rata-rata industri yang dilaporkan mencapai 2,32% per Desember 2022," terangnya. 

Pada tahun 2022 BFI Finance mencatatkan beragam peristiwa penting bagi korporasi. Penawaran tender sukarela oleh Trinugraha Capital & Co SCA selaku pemegang saham pengendali atas saham BFIN telah dinyatakan efektif oleh OJK.

Perusahaan juga menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan Bank DKI yang ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger sekaligus sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Escrow bersama dengan tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD), yakni Bank Jatim, Bank Papua, dan Bank Kalsel. BFI Finance juga teken kerja sama fasilitas kredit dengan BCA.

"Keseluruhan fasilitas tersebut digunakan untuk mendukung transaksi pembiayaan di Indonesia. Fasilitas ini juga menjadi refleksi visi perusahaan untuk menjadi mitra keuangan yang terpercaya," ungkapnya.

Baca Juga: Manjakan Nasabah dengan MTF Digital Service, Kini Ambil BPKB Jadi Lebih Mudah

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: