Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raih Laba Rp 1,8 Triliun, BFI Finance Optimis Catatkan Kinerja Positif Tahun Ini

Raih Laba Rp 1,8 Triliun, BFI Finance Optimis Catatkan Kinerja Positif Tahun Ini Kredit Foto: BFI
WE Finance, Jakarta -

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) sukses menutup tahun buku 2022 dengan catatan impresif. Hingga akhir tahun lalu, perusahaan pembiayaan ini berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 1,8 triliun atau naik 59,7% yoy. 

Kemudian aset mencapai Rp 22 triliun atau tumbuh melesat 40,3% secara yoy. Sementara penyaluran pembiayaan beru (booking) perusahaan mencapai Rp 20 triliun, naik 52,7% pada 2022 dan merupakan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. 

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, capaian positif ini tak lepas dari mobilisasi masyarakat yang kembali aktif, daya konsumsi yang mulai menggeliat, serta kondusifnya perekonomian nasional sepanjang tahun lalu.

"BFI Finance berhasil meminimalisir dampak pandemi dan mengembalikan pertumbuhan bisnis sepanjang tahun 2022 ke level yang lebih tinggi dari posisi prapandemi serta diatas ratarata industri," ujar Sudjono dalam keterangan resmi, Selasa (14/2).

Menurutnya, berbagai keputusan strategis dan pembaruan proses bisnis sepanjang pandemi kemarin telah memberikan hasil yang baik pada 2022. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan yang sehat.

Baca Juga: Rasa Penasaran Bawa Wanita Asal NTT Ini jadi Agen BRILink Andalan Masyarakat Nagekeo

Kemudian juga tingkat risiko yang terkendali, dimana nilai pencadangan, kualitas aset, dan seluruh rasio penting keuangan yang menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan semua pihak sehingga kami mampu membukukan kinerja yang solid,” kata Sudjono.

Di sisi lain, piutang pembiayaan yang dikelola tercatat Rp 20,5 triliun atau tumbuh 40,7% yoy dengan portofolio pembiayaan roda empat sebesar 67,3%, alat berat dan mesin 13,0%, roda dua 11,9%, pembiayaan agunan sertifikat rumah dan ruko (property-backed financing) 4,2%, serta syariah sebesar 3,6%. 

"Di awal pandemi Covid-19, BFI Finance telah menyalurkan relaksasi kredit kepada lebih dari sepertiga konsumen yang berhak," terangnya. 

Sejalan dengan normalisasi kegiatan ekonomi masyarakat, restrukturisasi kredit juga terus menurun secara masif di tahun 2022 dengan konsumen tersisa tinggal 1,6 kontrak restrukturisasi yang masih aktif hanya tersisa 0,4 persen dari nilai total piutang pembiayaan. 

Pencapaian kinerja yang apik tahun 2022 menjadi bekal BFI Finance untuk menyongsong tahun 2023 dengan penuh optimisme. Artinya, perusahaan tetap fokus pada penyediaan solusi keuangan sesuai kebutuhan setiap segmen pasar melalui pengembangan teknologi informasi dan kapasitas digitalisasi.

“Setiap langkah ekspansi yang dilakukan BFI Finance selalu dipertimbangkan dengan saksama. Selama manajemen risiko dijaga dengan baik dan disiplin menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), masih ada banyak peluang positif bagi perusahaan,” tutup Sudjono.

Baca Juga: Cetak Rekor, Aset BFI Finance Tembus Rp 22 Triliun pada 2022

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: