Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Adira Finance Bidik Pertumbuhan Pembiayaan hingga 20% pada 2023

Adira Finance Bidik Pertumbuhan Pembiayaan hingga 20% pada 2023 Kredit Foto: Wenti Ayu Apsari
WE Finance, Jakarta -

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru naik di kisaran 15% hingga 20% pada 2023. Selain pembiayaan baru, perusahaan juga membidik pertumbuhan yang sama untuk segmen syariah. 

Direktur Utama PT Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan pihaknya meyakini penjualan kendaraan baru mampu menopang pertumbuhan pembiayaan baru. Perusahaan optimistis dapat mencapai target seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi dan produksi kendaraan yang berangsur pulih. 

"Kami percaya penjualan kendaraan baru roda dua dan empat masih akan tumbuh. Itu yang kami harapkan," kata Made dalam Media Update Adira Finance, di Jakarta, Jumat (10/2).

Selain itu, Adira Finance juga berharap penjualan kendaraan selama momen lebaran mengalami lonjakan. Jika tidak ada aral melintang, momen lebaran akan membantu penjualan Adira Finance pada semester I 2023. 

Untuk mendukung pembiayaan produk ramah lingkungan dan menerapkan skema keuangan keberlanjutan, Adira Finance mulai menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik, yang nilainya meningkat pada kuartal IV 2022 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Baca Juga: OJK Resmikan Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia di Kalimantan Barat

Made bilang, peningkatan ini didukung dengan meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsep green living, penambahan infrastruktur pengisian baterai kendaraan listrik oleh pemerintah, serta munculnya beberapa produsen kendaraan listrik.

Dari sisi pendanaan, perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan  berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi. 

Kemudian, per Desember 2022, pembiayaan bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. Total pinjaman perusahaan turun 4% menjadi Rp 10,5 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, dan sukuk masing-masing memberikan kontribusi 48 persen dan 52%. 

Selanjutnya, pada awal 2023, Adira Finance berhasil mempertahankan peringkat tertinggi domestik dengan penilaian idAAA/Stable dari lembaga pemeringkat Pefindo. Perusahaan juga mempertahankan peringkat internasional oleh lembaga Pemeringkat Moody’s dengan peringkat Baa1/stable, dan peringkat BBB dari Fitch Rating. 

 "Kami berharap peringkat ini dapat mempermudah perusahaan untuk memperoleh akses pendanaan yang lebih kompetitif dan optimal dari dalam negeri maupun luar negeri," tutup Dewa.

Baca Juga: Ditopang Segmen Mobil Baru, Pembiayaan Baru Adira Finance Capai Rp 31,7 Triliun pada 2022

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: