Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank IBK Indonesia Cetak Laba Rp 104 Miliar Sepanjang 2022

Bank IBK Indonesia Cetak Laba Rp 104 Miliar Sepanjang 2022 Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
WE Finance, Jakarta -

PT Bank IBK Indonesia Tbk (IBK Indonesia) mencetak laba sebesar Rp 104 miliar sepanjang 2022 (unaudited). Nilai tersebut tumbuh delapan kali lipat dari pencapaian tahun 2021 sebesar Rp 13 miliar.

Direktur Utama Bank IBK Indonesia Chae Jae Young mengatakan, kinerja positif itu karena pada awal berdiri tahun 2019, perseroan fokus memperbaiki sistem teknologi informasi (TI), organisasi, dan kebijakan. Perseroan juga berupaya untuk menurunkan kredit bermasalah (NPL) dan meluncurkan layanan berbasis digital seperti internet banking dan mobil banking pada 2021. 

“IBK Indonesia baru 3 tahun namun keberadaan kami sudah menempati posisi yang patut diperhitungkan dengan pencapaian kinerja yang membanggakan,” ujar Chae Jae Young saat konferensi pers di Jakarta, dikutip Kamis (9/2).

Berdasarkan data Bank IBK Indonesia secara unaudited, penyaluran kredit perseroan meningkat sebesar 32,7 persen dari Rp 6,067 triliun pada 2021 menjadi Rp 8,063 triliun pada 2022. Deposit naik 32,4 persen dari Rp 6,323 triliun tahun 2021 menjadi Rp 8,373 triliun pada 2022 dan forex meningkat tajam 126 persen menjadi Rp 812 miliar pada 2022.

Sementara itu, total aset Bank IBK Indonesia menunjukkan peningkatan 28,5 persen dari Rp 14,287 triliun pada 2021 menjadi Rp 18,358 triliun pada 2022. Sedangkan core capital meningkat sebesar 42 persen dari Rp 2,902 triliun menjadi Rp 4,121 triliun. Di sisi lain, IBK Indonesia berhasil mengelola rasio kredit macet (NPL) di bawah 2%.

Baca Juga: Bank IBK Indonesia Targetkan Penyaluran Kredit Capai Rp 10,5 Triliun pada 2023

Dengan realisasi itu, bank membidik pencapai aset sebesar Rp 50 triliun dan laba Rp 1 triliun pada 2030. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan yaitu menjadi bank yang profesional serta inovatif untuk segmen SME dan korporasi.

Di samping itu, Bank IBK Indonesia juga tengah berupaya agar dapat meningkatkan permodalan, di mana posisi per akhir 2022 telah mencapai Rp 4,1 triliun dan ditargetkan pada 2023 dapat bertambah menjadi Rp 5,1 triliun.

Chae Jae Young mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena IBK Korea dan IBK Indonesia memiliki komitmen untuk terus tumbuh dengan modal yang cukup kuat. Hal tersebut juga menjadi komitmen dari IBK Korea untuk terus memperkuat modal dari  IBK Indonesia.

"Tentunya, dengan adanya peningkatan modal ini, struktur permodalan menjadi lebih baik sehingga perseroan memiliki pendanaan yang cukup untuk menjalankan strategi usaha ke depannya yang kondisinya semakin menantang," ungkapnya.

Baca Juga: Bank IBK Indonesia Bidik Modal Inti Capai Rp 5,1 Triliun pada 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: