Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditopang Kinerja IFG Life, Laba IFG Tembus Rp 3,42 Triliun di 2022

Ditopang Kinerja IFG Life, Laba IFG Tembus Rp 3,42 Triliun di 2022 Kredit Foto: IFG Life
WE Finance, Jakarta -

Bisnis Indonesia Financial Grup (IFG) masih melambat sepanjang tahun 2022. Tercatat pertumbuhan laba Holding Asuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini hanya sebesar 0,5% menjadi Rp 3,44 triliun. 

Walau begitu, Direktur Utama IFG Robertus Bilitea mengatakan, pertumbuhan laba tersebut berasal dari kenaikan pendapatan underwriting, jasa keuangan dan pengelolaan gedung, hasil investasi, dan pendapatan lain-lain terutama dari penerimaan denda sumbangan wajib pada salah satu anak perusahaan.

"Pendapatan premi bruto mengalami kenaikan sekitar 0,5% yang disumbang dari seluruh anak usaha," ujar Robertus saat rapat bersama Komisi VI DPR RI Jakarta, dikutip Jumat (3/2).

Tak hanya itu, Robertus menyebut kenaikan laba bersih berasal dari peningkatan pendapatan usaha secara konsolidasi sebesar 20i Rp 9,30 triliun pada 2021 menjadi Rp 10,50 triliun pada 2022. 

Menurut Robertus, angka itu merupakan kenaikan hasil investasi berkat kontribusi anak usaha. Di antaranya kontribusi hasil investasi IFG Life sebesar Rp 1,1 triliun, Jasindo Rp 297 miliar, dan Jasa Raharja Rp 262 miliar.

Baca Juga: Perkuat Solvabilitas, IFG Berikan Shareholder Loan Senilai Rp 250 Miliar ke Jasindo

Dengan begitu, ia menekankan bahwa kinerja positif tersebut berasal dari komitmen dan konsistensi IFG bersama anak perusahaan holding dalam melakukan transformasi bisnis secara berkelanjutan. 

"Kami juga fokus bisnis pada masing-masing anak perusahaan dan mendasarkan kinerja pada tata kelola perusahaan yang prudent, transparan, dan berkelanjutan," katanya.

Selain itu, IFG terus melanjutkan dukungan di sektor riil dengan memberikan penjaminan kredit KUR dan PEN. Melalui dua anak perusahaan, Askrindo dan Jamkrindo, IFG memberikan jaminan kredit kepada total 55,7 juta penerima KUR dan 2,5 juta penerima PEN.

Selanjutnya, Jasindo melakukan penjaminan KUR kepada 26 juta penerima dengan nilai Rp 756,9 triliun. Melalui penjaminan tersebut, turut membuka lapangan kerja sebanyak 35,1 juta.

Kemudian, PEN perusahaan telah menjamin 2,1 juta penerima dengan nilai Rp 33,3 triliun dan menyerap lapangan kerja sebesar 2,4 juta. Sementara Bahana Artha Ventura dan IFG membiayai Rp 2 triliun di sektor ultramikro (UMi).

Baca Juga: OJK: Pengalihan Polis Jiwasraya ke IFG Life Perlu Tambahan Modal dari Pemegang Saham

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: