Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Solvabilitas, IFG Berikan Pinjaman Senilai Rp 250 Miliar ke Jasindo

Perkuat Solvabilitas, IFG Berikan Pinjaman Senilai Rp 250 Miliar ke Jasindo Kredit Foto: Muhamad Ihsan
WE Finance, Jakarta -

Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Bilitea mengungkapkan bahwa risk based capital (RBC) PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) per Desember 2022 telah mencapai 137,21%. Angka tersebut berarti telah memenuhi minimal ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120%.

Ia bilang pemulihan kesehatan Jasindo ini tidak terlepas dari kerja keras IFG. BUMN holding asuransi, penjaminan dan investasi ini juga berperan aktif di dalam mendorong transformasi Jasindo menjadi perusahaan yang sehat, positif, dan berkelanjutan. 

Berbagai langkah strategis tersebut ditempuh perusahaan melalui serangkaian aksi demi menyehatkan dan memperkuat kembali peran dan kontribusi Jasindo dalam industri asuransi umum.

"Upaya penyehatan dan perbaikan kinerja fundamental Jasindo tersebut merupakan hasil dari komitmen yang kuat dari holding dan manajemen Jasindo terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang prudent berbasis manajemen risiko," ujarnya, melalui siaran pers, Kamis (2/2).

Hal ini, lanjut Robertus, didukung pula oleh ekosistem bisnis, kapasitas, dan kapabilitas yang melekat pada holding, sinergi antara anak usaha IFG, serta persetujuan pemangku kepentingan utama IFG, di antaranya Kementerian BUMN, OJK, serta pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: Perkuat Ekosistem BUMN, IFG Life Gandeng Angkasa Pura II dan Sarinah

“Kami patut mengapresiasi komitmen dan dukungan yang intensif dari semua pihak, baik OJK, Kementerian BUMN, holding, anak perusahaan, maupun pemangku kepentingan IFG lainnya sehingga target penyehatan kembali Jasindo dapat tercapai dalam tempo yang relatif cepat. Ini merupakan sebuah turnaround bagi Jasindo ke depan,” jelasnya.

Direktur Bisnis IFG, Pantro Pander Silitonga menjelaskan, pencapaian penyehatan keuangan Jasindo terefleksi dari tingkat solvabilitas anak perusahaan tersebut yang sudah berada di atas ketentuan OJK sejak akhir tahun lalu, bersama dengan kondisi arus kas Jasindo yang positif dan profitabilitas yang membaik. 

Serangkaian inisiatif dan aksi korporasi dilakukan untuk mencapai penyehatan dan penguatan keuangan Jasindo, di antaranya dengan melakukan restrukturisasi asuransi kredit yang melibatkan 242 mitra institusi keuangan, optimalisasi aset termasuk meningkatkan porsi Aset Yang Diperkenankan (AYD), dan mendorong peningkatan kolektibilitas piutang. 

"Selain itu, sebagai bentuk komitmen holding sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) dari Jasindo, holding juga memberikan shareholder loan sebesar Rp 250 miliar untuk lebih memperkuat tingkat solvabilitas perusahaan,” imbuh Pantro.

Dia menjelaskan, langkah strategis IFG selanjutnya adalah mengawal secara intensif perbaikan fundamental perusahaan, terutama dengan mempertajam fokus dan portofolio bisnis kembali kepada core competency perusahaan dalam bisnis asuransi umum, serta mendorong hasil underwriting yang berkontribusi pada pertumbuhan kinerja fundamental yang positif dan berkelanjutan. 

Langkah tersebut, menurut Pantro harus didukung penuh oleh kinerja yang didasarkan pada tata kelola perusahaan yang prudent, akuntabel, dan berkelanjutan, manajemen risiko yang akurat, serta kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang kuat. 

“Dengan posisinya saat ini, kami terus mendorong Jasindo untuk menjaga komitmen terhadap klien dan meningkatkan kualitas layanan dengan standar tinggi demi memberikan nilai tambah kepada segenap pemangku kepentingan,” pungkasnya. 

Baca Juga: IFG Cetak Laba Rp 3,44 Triliun dan Pendapatan Usaha Rp 10,50 Triliun pada 2022

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: