Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Persiapkan Hidup dengan Matang, Sequis Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan Fisik dan Finansial

Persiapkan Hidup dengan Matang, Sequis Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan Fisik dan Finansial Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Hidup dimulai pada usia 40 tahun. Kalimat ini lahir dari pemahaman bahwa di usia kepala empat, biasanya seseorang sudah cukup mapan di segala sisi, termasuk karir dan finansial.

Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence, Samuji mengatakan idealnya pada rentang usia tersebut, posisi finansial sudah semakin stabil, tabungan mencukupi, jenjang karir tetap tapi masih bisa berkembang, investasi mulai menghasilkan keuntungan, dapat menambah pendapatan dengan berbisnis. Relasi pun sudah terbentuk kokoh.

"Namun kenyataannya, pada rentang waktu usia dewasa muda (sebelum memasuki usia 40 tahun), masih banyak yang harus menanggung beban finansial dua generasi, yakni membesarkan dan memberikan pendidikan berkualitas untuk anak sekaligus memperhatikan kondisi dan kebutuhan orang tua," ungkap Samuji dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5).

Menurutnya, generasi dewasa muda juga harus memastikan kondisi kesehatan dan kebutuhan gizi semua anggota keluarga tetap terjaga dan bersiap jika terjadi risiko sakit yang akan membutuhkan biaya yang besar. 

Baca Juga: Terus Tumbuh, Kredit UMKM BRI Capai Rp 989,6 Triliun di Kuartal I 2023

Kebutuhan anak yang semakin banyak dan kondisi orang tua yang semakin menua tentunya bisa menyebabkan gangguan pada kondisi keuangan jika tidak direncanakan dengan baik. Sementara semakin sedikit waktu untuk mempersiapkan hari tua bagi diri sendiri dan pasangan. 

Mereka yang tergolong dewasa muda diperlukan kematangan emosi untuk menghadapi tekanan hidup, memiliki kemampuan finansial, dan mampu menentukan mana yang menjadi prioritas. 

"Itu sebabnya kita perlu melakukan persiapan jauh-jauh hari dan cermat memilih instrumen pengelolaan dana demi menjaga aset saat ini dan mengembangkan aset untuk kebutuhan masa depan,” sebut Samuji.

Dia menyarankan, agar kalangan dewasa muda memperbesar tabungan dan porsi investasi serta melindungi aset dari risiko kerugian finansial akibat biaya rawat medis atau meninggal dunia melalui asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. 

"Dengan memiliki ketahanan finansial maka kita akan lebih siap menghadapi setiap fase usia selanjutnya tanpa rasa khawatir," kata Samuji.

Bicara tentang penurunan fisik, Medical Underwriter Sequis, Debora Aloina Ita Tarigan mengingatkan agar kelompok ini lebih waspada terhadap penyakit degeneratif jika terbiasa dengan pola hidup yang tidak teratur. Penyakit degeneratif antara lain diabetes melitus, obesitas, kardiovaskuler, osteoporosis, stroke, jantung, dan kanker. 

“Saat usia dewasa muda, penurunan fisik memang belum terlihat secara signifikan walaupun massa otot sebenarnya pelan-pelan mulai menurun. Nantinya, saat dewasa menengah hingga dewasa lansia akan terjadi penurunan massa otot dan tulang secara progresif hingga berkali-kali lipat. Metabolisme tubuh juga akan terus melambat, fisik mudah lelah, terjadi penurunan fungsi indera dan fungsi organ,” sebut Debora.

Baca Juga: Transaksi Nontunai Makin Ramai, Pengguna Kartu Debit dan QRIS BSI Naik Signifikan

Dia pun mengimbau agar golongan dalam rentang usia tersebut melakukan pencegahan dengan menekan risiko penyakit degeneratif. Cara terbaik adalah dengan menerapkan pola gizi seimbang, kendalikan stres, mengurangi hingga berhenti merokok, rutin berolahraga, dan cukup istirahat.

"Serta memperbaiki kondisi lingkungan agar tidak menjadi sumber penularan penyakit. Dengan demikian saat nantinya menua, kesehatan masih tetap terjaga," imbuhnya.

Debora menilai, perilaku dan gaya hidup juga memiliki hubungan dengan pendapatan dan perencanaan keuangan. Biasanya, semakin besar pendapatan semakin meningkat kebutuhan dan gaya hidup termasuk di dalamnya keinginan dan relasi. Sebaliknya, semakin berkembang gaya hidup maka semakin besar pula risiko penyakit dan potensi terjadinya kerugian finansial. 

"Oleh sebab itu, mari mulai tata ulang perilaku dan gaya hidup serta perencanaan keuangan kita agar masa depan lebih terjamin," pungkasnya.

Sebagai informasi, Sequis Life berhasil mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2022. Hal ini tercermin dari pendapatan premi bruto sebesar Rp 2,94 triliun, dengan total aset senilai Rp 19,08 triliun, serta laba setelah pajak yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp 570,29 miliar. 

Posisi modal juga dipertahankan Sequis agar tetap kuat demi dapat mendukung keseluruhan operasi bisnis dengan mencatat rasio pencapaian tingkat solvabilitas (RBC) sebesar 540%. Sequis juga telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp 1,347 triliun sepanjang tahun 2022. 

Baca Juga: OJK Ajak Mahasiswa Maluku untuk Perkuat Tata Kelola dan Integritas di Sektor Jasa Keuangan

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: