Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Bancassurance Bank Muamalat Melesat hingga 20%

Bisnis Bancassurance Bank Muamalat Melesat hingga 20% Kredit Foto: Bank Muamalat
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan volume bisnis bancassurance sebesar 20% secara tahunan (yoy).

Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Muamalat Hery Syafril mengatakan, pertumbuhan tersebut didorong oleh strategi bisnis perseroan yang menyesuaikan produk bancassurance dengan profil dan kebutuhan nasabah. Ditambah lagi dengan proses yang dibuat simpel dan efisien.

“Kami juga menyediakan layanan purna jual yang andal serta program penjualan yang menarik seperti customer gathering dan giveaway untuk nasabah. Oleh karena itu, tahun ini kami menargetkan pertumbuhan volume penjualan bisa naik dua kali lipat dibanding tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (20/1).

Baca Juga: AAUI Sebut Restrukturisasi Kredit Berhasil Turunkan Rasio Klaim Asuransi Kredit

Hery mengatakan, pertumbuhan volume penjualan bisnis bancassurance ini turut mendorong peningkatan pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) perseroan yang tumbuh 15% yoy.

Pada tahun 2023, Hery mengatakan, prospek bisnis bancassurance diprediksi bakal cerah yang didorong oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi dan perencanaan keuangan dalam beberapa tahun terakhir.

Sejalan dengan itu, Bank Muamalat juga akan meluncurkan produk baru dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD) untuk menyasar segmen nasabah haji plus yang memiliki kebutuhan untuk pelunasan biaya haji dalam mata uang tersebut serta nasabah yang memiliki kebutuhan proteksi sekaligus berinvestasi dalam mata uang USD.

“Kami juga akan meluncurkan produk asuransi tradisional term life dengan fitur yang sederhana dan kontribusi yang terjangkau untuk menyasar segmen nasabah mass affluent,” imbuh Hery.

Sebagai informasi, pada kuartal III 2022 Bank Muamalat mencatatkan Profit Before Tax (PBT) sebesar Rp40 miliar, tumbuh 332% yoy. Adapun total aset tercatat tumbuh sebesar 15% yoy dari Rp 52,1 triliun menjadi Rp 59,7 triliun. 

Baca Juga: Bank Indonesia Bidik Volume Transaksi QRIS Capai 1 Miliar pada 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: