Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertambah Lagi, Ini Daftar 8 Bank Mini yang Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun

Bertambah Lagi, Ini Daftar 8 Bank Mini yang Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Sejumlah bank mini yang masuk dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) I telah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun sebelum 2022 berakhir.

Hingga saat ini, ada delapan bank mini yang telah berhasil melakukan pemenuhan modal inti minimum tersebut. Mereka adalah PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) dan PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR).

Kemudian PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS).

Terbaru, Bank Victoria berhasil memenuhi ketentuan modal inti tersebut di detik - detik terakhir. Bank swasta ini rela lakukan transaksi afiliasi demi memperkuat modal perusahaan. 

Sekretaris Perusahaan Bank Victoria International Caprie Ardira menjelaskan, bahwa pada 23 Desember 2022, BVIC dan PT Victoria Investama Tbk (VICO) menyelesaikan pengalihan saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) milik BVIC kepada VICO setelah memperoleh persetujuan dari OJK pada 22 Desember 2022.

"Hal tersebut memberikan dampak positif pada peningkatan modal inti Bank Victoria kurang lebih sebesar Rp 360 miliar," kata Caprie dalam keterangan resmi, Rabu (28/12).

Sebelumnya pada Oktober 2022 lalu, Bank Victoria juga telah menerima dana setoran modal sebesar Rp 200 miliar yang telah dicatatkan dalam modal inti perusahaan pada November 2022.

Sehingga berdasarkan laporan publikasi Bank Victoria, modal inti sebesar Rp 2,503 triliun pada September 2022 ditambah dengan realisasi transaksi divestasi dan pencatatan dana setoran modal, maka modal inti Bank Victoria melampaui Rp 3 triliun.

Selanjutnya, Krom Bank Indonesia  yang sebelumnya bernama Bank Bisnis Internasional, telah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun setelah perseroan berhasil menghimpun tambahan modal sebesar Rp 911,3 miliar dari rights issue.

Baca Juga: Pemilik Brand Kosmetik Wardah Suntikan Dana Segar ke Fintech Alami

Presiden Direktur Krom Laniwati Tjandra mengatakan, pemenuhan modal inti ini menjadi langkah yang baik bagi perseroan ke depan untuk mewujudkan layanan perbankan digital yang dapat memenuhi semua kebutuhan keuangan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan juga pemangku kepentingan lainnya, mulai dari OJK, Bank Indonesia (BI), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan berbagai pihak lainnya atas kepercayaan dan bantuan yang terus diberikan kepada Krom," kata Laniwati. 

Kemudian, ada Bank JTrust yang memastikan telah memenuhi modal inti minimum setelah J Trust Co., Ltd. selaku pemegang saham pengendali melakukan penambahan setoran modal sebesar Rp 360 miliar pada 13 Desember 2022.

Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai mengatakan, setoran modal itu telah mendapatkan persetujuan dari OJK pada tanggal yang sama sehingga akan dicatat sebagai bagian dari komponen modal inti posisi 31 Desember 2022.

"Didukung struktur permodalan yang semakin kuat, perseroan optimistis mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun depan serta mampu menghadapi tantangan dan ketidakpastian ke depannya," kata Ritsuo.

Bank Neo Commerce juga melaporkan telah memenuhi aturan modal inti setelah perseroan melakukan rights issue dan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed.

Head of Corporate Secretary Bank Neo Commerce Agnes F. Triliana mengatakan, kelebihan permintaan ini terjadi untuk ketiga kali berturut-turut, setelah pelaksanaan rights issue pada Juni 2021 dan Desember 2021. 

Dalam aksi korporasi kali ini, perseroan menawarkan 2,61 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 650 per saham. Dengan demikian, dana rights issue yang diterima perusahaan mencapai Rp 1,7 triliun dan membuat modal inti melebihi Rp 3 triliun. 

Agnes mengatakan, tingginya animo investor ini, baik investor lama maupun baru, menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya terhadap perseroan. Seluruh dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan usaha perseroan. 

Bank Amar juga mengantongi dana rights issue senilai Rp 1,28 triliun sehingga meningkatkan modal intinya jadi Rp 3,1 triliun. Dalam hal ini, Tolaram Group Inc sebagai pengendali bank ini menyerap seluruh haknya dan sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga.  

Selanjutnya, Bank Capital berhasil memenuhi modal inti minimum setelah melakukan private placement. Seluruh saham private placement tersebut diserap oleh PT Capital Global Investama (CGInvestama), selaku pemegang saham pengendali.

Saat itu, Bank Capital menerbitkan saham baru sebanyak 12,87 miliar lembar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Adapun harga pelaksanaannya saat itu sebesar Rp 101 per saham. Sehingga perseroan mendapatkan dana segar Rp 1,3 triliun pada 7 Desember 2022. 

Sementara pada September 2022, modal intinya sudah Rp 2,08 triliun. Dengan begitu, maka modal inti perusahaan sudah tembus Rp 3 triliun.

Bank Oke juga telah memenuhi ketentuan modal inti sejak Oktober lalu setelah menjalankan rights issue. Perseroan berhasil mengantongi dana dari rights issue sebesar Rp 500 miliar. Sehingga Per Oktober 2022, modal inti bank ini sudah mencapai Rp 4,47 triliun.

Selanjunya Bank Maspion yang memenuhi modal inti setelah resmi diakuisisi Kasikorn Vision Financial (KVF) pada 7 Desember 2022 lalu. KVF mengeluarkan kocek sekitar Rp 4,08 triliun untuk mengakusisi saham Bank Maspion. 

KVF sendiri telah menguasai 62,5% saham bank ini lewat dua tahap. Pertama, dengan mencaplok 40% saham milik pengusaha Alim Markus dan 5 pemegang saham individu lain. Kedua, menyerap haknya dalam rights issue yang digelar pada November dan mengambil alih hak dari pemegang saham lain.

Baca Juga: Makin Canggih, 4 Bank BUMN Hadirkan Layanan Digital di Kantor Cabang

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: