Kredit Foto: Ferrika Lukmana Sari
Bank BUMN atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) siap melakukan transformasi dengan mengubah kantor cabang konvensional menjadi digital branch atau kantor cabang digital.
Bank - bank tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, serta meningkatkan kualitas pelayanan bank ke nasabah. Bank BRI misalnya, akan mendorong implementasi digital branch dalam menjalankan bisnisnya.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, untuk mengakomodir kebutuhan nasabah, perusahaan sudah mulai mendigitalkan kantor cabang konvensional sebanyak 95 cabang.
"Untuk melengkapi tipe ini, BRI juga meluncurkan BRI24 di tiga unit kerja yaitu Bintaro, BSD dan Bogor dan dalam waktu dekat akan diluncurkan tujuh lokasi baru di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Medan dan Makassar," kata Aestika kepada WE Finance, Senin (26/12).
Di tahun 2023, BRI akan mendigitalkan kantor cabang konvensional yang dilengkapi dengan mesin self service di lebih dari 400 kantor cabang. Perseroan juga akan selektif melakukan optimalisasi kantor fisik unit kerja, terutama dari 300 unit kerja yang didominasi oleh optimalisasi Teras Kantor.
Sebagai gantinya akan hadir berbagai remote channel BRI, salah satunya adalah dengan penambahan 2.000 CRM BRI, Agen BRIlink, serta penetrasi digital melalui BRIMO sebagai kekuatan jaringan BRI di masa depan.
Hingga akhir Kuartal III 2022, BRI memiliki 8.629 kantor outlet konvensional yang terdiri dari regional office, kantor cabang, kantor cabang pembantu, BRI Unit, kantor kas, Teras BRI, Teras Mobile dan Payment Point. Angka tersebut tercatat menurun sebesar 364 outlet dibandingkan dengan akhir tahun 2021.
"BRI sangat serius dalam melakukan pengembangan smart branch sesuai dengan journey transformasi BRI dengan melakukan investasi yang layak dengan berbagai pertimbangan sehingga benefit dan cost yang dikeluarkan," ujarnya.
Baca Juga: Bank Mandiri Transformasikan 241 Kantor Cabang Jadi Digital Branch
Sementara itu, Bank Mandiri telah mengubah konsep cabang konvensional menjadi smart branch di 241 unit kantor pada tahun ini.
Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan, kehadiran kantor cabang digital tersebut merupakan bagian penting dari perusahaan dalam menjalankan bisnis.
"Sangat efektif (kehadirannya). Transaksi cash menurun tajam, shifting ke channel digital tetapi transaksi dan volume bisnis meningkat, termasuk produktifitasnya.
Selain itu, menjadi bagian dari strategi bisnis mewujudkan efektif distribution," kata Aquarius kepada WE Finance, dikutip Senin (26/12).
Sementara itu, 241 kantor cabang konvensional yang berlaih ke digital branch telah menerapkan self-service machine dan digital channel pada transaksi tunai. Sebanyak 97% transakai tarik tunai dilakukan pada fasilitas tersebut.
Ke depannya, penambahan kantor cabang digital akan disesuaikan dengan perkembangan. Rencananya, akan mengembangkan Smart Branch tipe cabang terbaru (digital corner) dengan tujuan meningkatkan inklusi keuangan digital masyarakat.
Adapun BNI menargetkan ada 210 kantor cabang digital yang akan diimplementasikan secara bertahap pada tahun 2023.
"Perbankan harus mampu menjawab semua kebutuhan nasabah dengan cepat, simpel, dan tentunya juga dengan pengalaman bertransaksi lebih baik," ujar Direktur Jaringan dan Layanan BNI Ronny Venir.
Baca Juga: BNI Transformasikan 210 Kantor Cabang Menjadi Lebih Digital Pada 2023
Tahun 2022 ini, BNI telah menghadirkan BNI Digital Channel di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Crea di Nusa Dua – Bali dan Kantor Cabang (KC) Bogor.
KCP Crea di Nusa Dua – Bali merupakan Digital Channel BNI dengan format tematik berbasis digital yang terbagi atas beberapa zona seperti Welcoming Zone, Discovery Zone, Waiting Hub dan Transaction Zone.
Melalui pembagian zona tersebut, Ronny bilang, petugas BNI sekaligus ingin mengedukasi nasabah untuk menggunakan fasilitas digital BNI lainnya seperti BNI Mobile Banking yang kaya akan fitur untuk kemudahan Nasabah dalam bertransaksi, BNI Direct maupun saluran lainnya.
Berbagai mesin-mesin digital BNI juga dilengkapi pada Outlet ini seperti SPRINT (Self Service Passbook Printer), CRM (Cash Recycle Machine), DigiCS dan tak ketinggalan layanan informasi program atau produk melalui media Virtual Reality (VR) juga tersedia di BNI KCP Crea.
Nasabah tidak perlu khawatir dalam merasakan pengalaman yang berbeda karena BNI tetap menugaskan Branch Digital Assistance (BDA) untuk membantu mengarahkan nasabah dalam bertransaksi di outlet tersebut. Tak ketinggalan petugas teller dan customer service tetap dihadirkan untuk melayani kebutuhan transaksi nasabah.
"Sehingga pengalaman yang diperoleh nasabah dari keberadaan BNI Digital Channel ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital di masyarakat," terangnya.
Selanjutnya, Bank BTN saat ini tengah menyiapkan konsep smart branch pada jaringan kantor cabang konvensional. Namun hal tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perseroan.
"Kami masih dalam proses menyiapkan smarth branch, disesuaikan dengan kebutuhan bisnis BTN," kata Direktur Distribusi dan Pendanaan Ritel Bank BTN Jasmin.
Menurutnya, kehadiran smart branch dapat meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, serta meningkatkan kualitas pelayanan bank pada nasabah. Di sisi lain, Jasmin mengatakan ada risiko dalam implementasikan smart branch.
Saat ini, transaksi nasabah lewat jaringan kantor di BTN tinggal 15%. Sementara sebagian besar atau 85% sudah dilakukan secara digital.
Pada tahun ini, bank spesialis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ini sudah menutup 26 Kantor Cabang Pembantu (KCP). Adapun total jumlah kantor BTN saat ini ada 630 unit, di mana terdapat 80 kantor cabang dan sekitar 550 KCP.
Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari
