Menu
Perbankan
    Finansial
      Asuransi
        Multifinance
          Fintech
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Kualitas Makin Terjaga, Penyaluran Kredit UMKM BNI Capai Rp 118 Triliun pada Juni 2023

                  Kualitas Makin Terjaga, Penyaluran Kredit UMKM BNI Capai Rp 118 Triliun pada Juni 2023 Kredit Foto: BNI
                  WE Finance, Jakarta -

                  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai 18,9% yoy mencapai Rp118 triliun pada semester I 2023. Dengan rasio kredit bermasalah (NPL) pada segmen UMKM berhasil dijaga di bawah 3%. 

                  Sekretaris Perusahaan BNI, Okki Rushartomo mengatakan keberhasilan ini terutama didorong oleh akuisisi debitur baru, peningkatan pembiayaan, serta manajemen remedial dan recovery yang efektif.

                  "Kami bersyukur pertumbuhan kredit UMKM ini cukup progresif. Hal ini terjadi berkat kondisi ekonomi yang semakin membaik, serta upaya Kementerian BUMN untuk mendorong BNI melakukan transformasi dan mengedepankan prinsip perbankan yang prudent," ujar Okki dalam keterangan tertulis, Kamis (20/7).

                  Dia menyampaikan, pihaknya akan terus memperkuat strategi value chain, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta pembangunan ekosistem digital guna mendorong penyaluran pembiayaan kepada UMKM.

                  Baca Juga: OJK dan KLHK Teken Kerja Sama Penyelenggaraan Bursa Karbon, Ini 5 Poin Pentingnya

                  Apalagi, setelah BNI dipercayakan sebagai bank global asal Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan penyediaan layanan perbankan terbaik.

                  "Kami berupaya agar pembiayaan yang diberikan dapat memberikan kontribusi positif dalam mendorong UMKM untuk naik kelas dan lompat lebih tinggi menembus pasar internasional," jelasnya.

                  Tak hanya itu, bank pelat merah ini juga menempatkan prioritas pada pemenuhan target Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) sebesar 30% pada tahun 2024. 

                  "Kami proaktif mendukung program Bank Indonesia (BI) dengan upaya pemenuhan target ini," pungkas Okki.

                  Baca Juga: BNI: Penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) di RI Akan Perkuat Likuiditas Valas Bank

                  Penulis: Alfi Salima Puteri
                  Editor: Ferrika Lukmana Sari

                  Bagikan Artikel: