Reksa Dana Bisa Jadi Pilihan Investasi Bagi Milenial dan Generasi Z

WE Finance, Jakarta -

Generasi millenial dan gen Z biasanya memiliki gaya hidup yang tidak mau tertinggal, pada akhirnya membuat generasi ini menjadi orang-orang yang konsumtif. Head of Marketing Communication PT Bahana TCW Investment Management, Novianita Pertiwi menyebut kebiasaan ini tentu saja tidak sehat bagi keuangan jangka panjang.

Menurutnya, generasi millenial dan gen Z perlu mengatur anggaran sesuai prioritas kebutuhan yang disesuaikan dengan waktunya,.

"Mulai dari kebutuhan harian, bulanan, hingga masa yang lebih panjang lagi, seperti menyiapkan keperluan dana untuk membeli rumah atau memulai usaha secara mandiri," ujar wanita yang akrab disapa Pipi ini dalam keterangan tertulis, Jumat (29/9).

Memulai usaha dan membeli rumah pastinya butuh dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, Pipi mengingatkan agar generasi millennial dan gen Z perlu melakukan investasi sejak dini.

"Mulailah dengan nominal yang tidak terlalu besar. Apalagi sekarang ini, sudah tersedia beragam produk investasi mulai dari risiko rendah atau konservatif dengan produk deposito, obligasi atau emas," jelasnya.

Baca Juga: Pembiayaan Berkelanjutan BSI Capai Rp 52,6 Triliun Hingga Semester I 2023

Untuk investasi dengan risiko menengah atau moderat bisa mengoleksi reksa dana, sedangkan untuk yang berisiko tinggi atau agresif, silahkan memilih investasi saham atau forex.

Khusus untuk produk reksa dana sendiri, kata Pipi, tersedia beragam pilihan yang bisa disesuaikan dengan profil risiko investor. Dalam keranjang reksa dana ini, manajer investasi akan menghimpun dana dari investor untuk diinvestasikan ke dalam beberapa instrumen seperti saham, obligasi, atau deposito. 

"Reksa dana pasar uang cocok untuk tipe investor dengan profil risiko rendah, mereka tetap akan mendapatkan imbalan atau return tanpa perlu khawatir dengan fluktuasi pasar keuangan," tuturnya.

Sementara itu, bagi mereka yang ingin mendapatkan imbalan yang lebih besar tapi sedikit lebih fluktuatif bisa memilih reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran karena pencairan bisa dilakukan sewaktu-waktu pada hari bursa. 

"Apabila generasi Milenial dan Z, tertarik dengan risiko tinggi atau agresif, harus siap investasi pokoknya berkurang atau hilang demi imbal hasil yang lebih tinggi. Tentu saja prinsip high return high risk dalam berinvestasi harus tetap diingat, juga jangan lupa don’t put your eggs in one bucket," imbuhnya.

Baca Juga: Bos OJK Jelaskan Pentingnya Riset untuk Ekonomi Berkelanjutan