Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos OJK Jelaskan Pentingnya Riset untuk Ekonomi Berkelanjutan

Bos OJK Jelaskan Pentingnya Riset untuk Ekonomi Berkelanjutan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menegaskan pentingnya peran riset dalam pengembangan berbagai aspek sosial kemasyarakatan. 

Menurutnya, riset akan mendorong terciptanya inovasi dan pengembangan berkelanjutan yang pada akhirnya akan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. 

“Komitmen untuk mengembangkan penelitian dan pengembangan serta inovasi tidak hanya penting untuk mengatasi tantangan lingkungan hidup, namun juga merupakan alat penting untuk mencapai kesejahteraan ekonomi dan sosial dalam jangka panjang,” kata Mahendra dalam acara OJK International Research Forum 2023, Senin (26/9).

Dia menyampaikan bahwa kapabilitas riset yang dimiliki oleh Indonesia semakin membaik seiring dengan meningkatnya ekonomi. Untuk mengembangkan kapabilitas tersebut lebih lanjut, maka dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak. 

Dalam hal ini, OJK menggelar OJK International Research Forum 2023 yang mempertemukan para peneliti dan akademisi dengan regulator dan para pengampu kepentingan lainnya dalam sebuah forum ilmiah. 

Baca Juga: Kinerja Makin Solid, BNI Optimis Raih Pertumbuhan Kredit hingga 9% pada 2023

Acara tersebut bertajuk 'Save the Planet: The Role of Financial Sector to Support Carbon Reduction and Electric Vehicles Development' yang dilandasi keprihatinan atas semakin meningkatnya risiko yang dihadapi manusia akibat perubahan iklim.

Mahendra menyatakan bahwa OJK mendorong sektor jasa keuangan untuk berperan dalam pengembangan keuangan berkelanjutan. 

"OJK telah mengadopsi berbagai perangkat, termasuk Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan, Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan ASEAN v.2, jejaring bisnis antara pemilik proyek hijau dan investor, insentif untuk obligasi hijau dan pembiayaan kendaraan listrik, serta peluncuran kerangka perdagangan karbon," jelasnya.

Baca Juga: Pembiayaan Berkelanjutan BSI Capai Rp 52,6 Triliun Hingga Semester I 2023

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: