Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja UMKM dan Kredit Makin Solid, Analis Sarankan Investor Beli Saham BBRI

Kinerja UMKM dan Kredit Makin Solid, Analis Sarankan Investor Beli Saham BBRI Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

Kinerja positif dan berkelanjutan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sepanjang semester I 2023 dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama pertumbuhan saham BBRI.

Analis emiten dari PT Verdhana Sekuritas Indonesia yaitu Nicholas Santoso dan Raymond Kosasih dalam risetnya menyebut, kinerja konsolidasian BRI pada semester I 2023 lebih tinggi dari proyeksi pihaknya untuk tahun penuh 2023.

“Sedikit lebih tinggi dari proyeksi full year 2023 kami. Laba BRI pada paruh pertama 2023 mencapai Rp 29,6 triliun, menyumbang 52% dari proyeksi laba full year 2023 kami sebesar Rp 56,4 triliun,” kata kedua analis tersebut dalam keterangan tertulis Senin (11/9).

Oleh karena itu, Nicholas dan Raymond merekomendasikan beli untuk saham BBRI dengan target harga Rp 6.150. Adapun BBRI dalam kurun satu bulan terakhir diperdagangkan di level tertinggi yaitu Rp 5.700 dan level terendah Rp 5.300.

Rekomendasi atas BBRI itu pun tak terlepas dari proyeksi Nicholas dan Raymond ke depan. Pada semester II 2023 kinerja BRI dinilai kedua analis tersebut akan lebih baik dibandingkan dengan paruh pertama tahun ini. 

Baca Juga: BRI Danareksa Prediksi Tahun Politik Tingkatkan Transaksi Pasar Modal

Hal itu didorong oleh beberapa faktor, pertama, pasar kredit perbankan kian pulih di mana kredit komersial BRI seperti Kupedes akan bertumbuh. Dengan demikian tentunya pendapatan bunga bersih akan ikut bertumbuh. 

Kedua, peralihan pertumbuhan kredit mikro nonsubsidi seperti Kupedes seharusnya akan mengurangi risiko bagi BRI. 

Ketiga, perbaikan kualitas aset yang meminimalkan risiko kredit. Pada semester pertama 2023 BRI memperkirakan kenaikan biaya kredit/cost of credit (CoC) sebesar 250 basis point, di atas proyeksi manajemen sebesar 2,2%-2,4% untuk tahun penuh 2023. 

"Namun dengan terus membaiknya kualitas aset, kami memperkirakan CoC akan menurun di bawah proyeksi manajemen. Hal ini akan meminimalkan risiko pengetatan likuiditas yang mungkin timbul pada kuartal akhir 2023,” jelas kedua analis.

Selain itu, NIcholas dan Raymond optimistis bank pemberdaya UMKM itu telah menunjukkan pentingnya peran perseroan sebagai bank transaksional. Hal ini tercermin dari kinerja dana murah atau CASA yang dihimpun. Bahkan menjadi yang tertinggi di sektor perbankan Indonesia. 

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BRI mencapai Rp 1.245,12 triliun pada semester 1 tahun 2023. Penghimpunan tersebut didominasi oleh CASA sebesar 65,49%. CASA BRI pada periode tersebut tumbuh 10,1% secara tahunan (yoy).

“Kami mengaitkan pertumbuhan ini dengan keberhasilan transformasi digital BRI, yang dikombinasikan dengan strateginya meningkatkan fokus pada sektor mikro dan ultra mikro," imbuh kedua analis tersebut.

Baca Juga: Gandeng Bank Lampung, BNI Terbitkan Kartu Kredit Indonesia

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: