Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Paylater Tinggi, Kredivo Kembangkan Sistem Penilaian Kredit Untuk Seleksi Nasabah

Permintaan Paylater Tinggi, Kredivo Kembangkan Sistem Penilaian Kredit Untuk Seleksi Nasabah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Tingginya kebutuhan masyarakat akan alternatif pembiayaan yang terjangkau dan cepat, menjadikan tren penggunaan paylater meningkat. Berdasarkan Laporan Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia 2023, paylater mampu membuka akses kredit pertama setidaknya bagi 60,9% responden dari total 9.239 responden.

Adapun beberapa faktor yang menjadi perhatian pengguna dalam menggunakan paylater antara lain yakni aman karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (62,1%), tenor bervariasi (59%), dan fleksibilitas pembayaran cicilan (56,2%).

Platform kredit digital, Kredivo melihat bahwa faktor kemudahan pendaftaran, tenor beragam serta bunga terjangkau yang ditawarkan paylater menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mendapat akses kredit melalui Paylater. 

“Tren pengunaan paylater pun semakin masif tidak hanya terbatas pada kebutuhan nonprimer, namun juga untuk memenuhi kebutuhan mendesak, hingga saat ini berkembang untuk pemenuhan kebutuhan bulanan rutin seperti membayar listrik, air dan lainnya," ujar SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (4/9).

Selain memiliki keunggulan tidak memiliki biaya tahunan, Indina mengatakan, paylater juga unggul dalam hal kepraktisan bertransaksi, dan memiliki banyak promo.

Baca Juga: CIMB Niaga Syariah Bidik KPR Syariah Capai Rp 53 Triliun di 2023, Ini Strateginya

"Paylater juga dapat digunakan di beragam e-commerce serta merchant ritel yang menambah poin fleksibilitas dan keterjangkauan bagi pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan," imbuhnya.

Sebagai platform keuangan yang resmi berizin dan diawasi oleh OJK, Indina menyampaikan, Kredivo memiliki inovasi sistem penilaian skor kredit yang mampu menganalisis kelayakan kredit calon pengguna secara real time dan terintegrasi dengan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). 

"Teknologi AI buatan sendiri ini mampu menganalisa profil calon peminjam secara lebih cepat, akurat, komprehensif, dan mengurangi kebiasan data, serta mampu memprediksi kemungkinan adanya kredit macet sejak proses pendaftaran sehingga matrik resiko bisa terjaga," jelasnya.

Selain itu, Kredivo juga rutin mengirimkan pengingat kepada pengguna mengenai tanggal pembayaran tagihan dan dapat membantu pengguna menghindari keterlambatan pembayaran. Hingga kini, Kredivo telah memfasilitasi sekitar 9 juta pengguna.

Baca Juga: Siap Jadi Bank Umum Syariah, Begini Persiapan CIMB Niaga Syariah

Dia menambahkan, pengembangan teknologi penilaian skor kredit melalui inovasi yang dilakukan oleh Kredivo ini bertujuan untuk menjembatani credit gap di Indonesia, terlebih mengingat lebih dari separuh populasi di Indonesia tergolong underbanked, yaitu memiliki keterbatasan mengakses layanan keuangan. 

"Dengan demikian, penggunaan layanan fintech seperti paylater sebagai akses kredit pertama dapat menjadi cara bagi masyarakat yang belum menjangkau produk keuangan untuk dapat membangun riwayat kredit yang baik," kata Indina.

Dia menilai, penggunaan paylater seperti Kredivo akan berdampak positif atau negatif terhadap skor kredit seseorang karena riwayat pembayaran terkoneksi dengan SLIK. 

"Oleh karena itu, Kredivo juga terus menghimbau masyarakat di berbagai kanal edukasi untuk menerapkan prinsip responsible borrowing, yaitu menggunakan fasilitas pinjaman secara bijak dan bertanggung jawab, termasuk mengetahui hak dan kewajiban pengguna serta membayar cicilan tepat waktu," pungkasnya.

Baca Juga: OJK Gandeng Korea Selatan untuk Perkuat Pengembangan Keuangan Berkelanjutan

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: