Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bank Danamon Anjlok 9,77% di Semester I 2023, Ini Penyebabnya

Laba Bank Danamon Anjlok 9,77% di Semester I 2023, Ini Penyebabnya Kredit Foto: Danamon
WE Finance, Jakarta -

Laba konsolidasi PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengalami penurunan sebesar 9,77% yoy menjadi Rp 1,57 triliun pada semester I 2023. Padahal, pada periode yang sama tahun 2022, bank bersandi saham BDMN ini mampu meraup laba hinngga Rp 1,74 triliun. 

Penurunan laba ini tak terlepas dari beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) bank Danamon yang membengkak 30,76% hingga Juni 2023 menjadi Rp 1,87 triliun, dan beban tenaga kerja naik 5,53% yoy jadi Rp 3,05 triliun.

Selain itu, beban promosi juga meningkat 7,03% menjadi Rp 442,82 miliar pada Juni 2023. Serta, beban operasional lainnya meningkat 14,16% yoy menjadi Rp 5,48 triliun. Oleh karena itu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) melonjak 671 basis poin (bps) menjadi 77,6% per Juni 2023.

Meski demikian, Bank Danamon mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 6,77% yoy menjadi Rp 7,56 triliun hingga kuartal I-2023. Pendapatan berbasis komisi (fee based income) juga naik 4,67% yoy menjadi sebesar Rp 1,12 triliun.

"Dari detail profit dan loss Danamon, kita melihat bahwa pendapatan bunga kita pada paruh pertama tahu ini mencatat lumayan kenaikannya. Namun kami juga mencatat (kenaikan) operating expense dan cost of credit," ujar Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra dalam paparan kinerja Bank Danamon Semester I 2023 secara virtual, Senin (31/7).

Baca Juga: Agresif Salurkan Kredit, Laba Bank J Trust Tembus Rp 90,62 Miliar di Semester I 2023

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan strategi perseroan untuk fokus berinvestasi pada bidang teknologi informasi (TI), branding, dan Sumber Daya Manusia (SDM) guna mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

"Jadi kami juga sangat berterima kasih kepada para pemegang saham kami yang sudah bersedia utuk invest, support bank ini biar kedepannya bisa tumbuh dengan baik," tutur Muljono.

Sementara itu, dia menambahkan bahwa biaya kredit atau cost of credit dalam posisi normal, yakni kisaran 2,5% sampai 3% dari awal tahun ini.

"Dan kita lihat dari segi kualitas balancing kita bagus. di mana coverage ratio kita sekitar 260%. Dan dengan pertumbuhan yang baik dan didukung juga dengan kondisi ekonomi baik kita berharap bahwa bottom line kita tahun ini bisa bertumbuh dengan baik," terangnya. 

Walau laba turun, Bank Danamon masih meraih pertumbuhan kredit. Tercatat total kredit dan trade finance tumbuh 15% yoy mencapai Rp 161 triliun, ditopang oleh pertumbuhan kredit di semua segmen bisnis. Kredit segmen enterprise banking & financial institution naik 11% yoy mencapai Rp 74 triliun. 

Kredit Konsumen mencatatkan tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 28% yoy mencapai Rp 14,2 triliun, lebih tinggi dari pertumbuhan 24% pada kuartal lalu. Sementara kredit usaha kecil dan mikro (UKM) menunjukkan peningkatan 7% yoy.

Sedangkan kredit yang berasal dari pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance), anak usaha Danamon, tumbuh 24% yoy mencapai Rp 50,9 triliun. Dengan begitu, Adira Finance berhasil membukukan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Pendapatan Bunga Makin Tebal, Laba OCBC NISP Melesat Jadi Rp 2,06 Triliun di Semester I 2023

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: