Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembiayaan Hijau Bank DBS Melesat 249% Pada Mei 2023

Pembiayaan Hijau Bank DBS Melesat 249% Pada Mei 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank DBS Indonesia terus meningkatkan pembiayaan di bidang environmental, social, and governance (ESG). Hingga Mei 2023, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendanaan hijau sebesar Rp 3,9 triliun, meningkat 249% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.

President Director Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan bahwa nilai tersebut disalurkan pada sektor real estate dan energi. Perseroan juga turut mencanangkan perubahan keberlanjutan dengan mengintegrasikan faktor ESG pada setiap lini bisnis.

Hal tersebut dituangkan ke dalam tiga pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking.

"Pilar pertama yaitu Responsible Banking menitikberatkan pada produk perbankan yang bertanggung jawab seperti pembiayaan hijau, termasuk sustainability loan, sustainability linked-loan, dan bond," ujar Lim dalam keterangan resmi, Selasa (11/7).

Pilar kedua yaitu Responsible Business Practice mengacu pada upaya bank dalam menerapkan ESG di operasional sehari-hari untuk menekan emisi karbon. 

Baca Juga: Hingga Mei 2023, Pembiayaan UMKM Bank BSI Capai Rp 37 Triliun

Beberapa di antaranya adalah penggunaan panel surya pada beberapa kantor cabang, penghematan kertas, hingga pengelolaan sampah di kantor pusat dan seluruh cabang Bank DBS Indonesia yang dikelola oleh Waste4Change, salah satu mitra serta wirausaha sosial yang mendapatkan dana hibah dari DBS Foundation. 

Sementara itu, pilar ketiga adalah Impact Beyond Banking yang menitikberatkan pada kegiatan sosial seperti literasi keuangan, gerakan #MakanTanpaSisa, serta DBS Foundation. 

"Bank DBS Indonesia juga mengedepankan pengalaman perbankan yang menyenangkan untuk karyawan melalui konsep F3W: Future of work yakni bagaimana bank menciptakan fleksibilitas aturan kerja, future of workforce yang mengedepankan pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta future of workplace untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif," pungkas Lim.

Baca Juga: Jadi Dewan Komisioner OJK, Ini 7 Strategi Hasan Fawzi Kembangkan Aset Keuangan Digital

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: