Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank DBS dan Home Credit Hadirkan Solusi Pembiayaan bagi Nasabah Underbanked

Bank DBS dan Home Credit Hadirkan Solusi Pembiayaan bagi Nasabah Underbanked Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Perkembangan teknologi yang semakin pesat turut membawa perubahan yang signifikan bagi tatanan kehidupan, salah satunya perubahan pola konsumsi masyarakat yang kini dilakukan serba digital. Perubahan ini turut mendorong industri perbankan untuk mempercepat proses transformasi menuju perbankan digital.

Data oleh Bank Indonesia mencatat nilai transaksi perbankan digital meningkat sebesar 11,6 persen secara tahunan atau mencapai Rp13.827 triliun pada kuartal kedua 2023. Kendati demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam proses transformasi ini, di mana 81 persen dari penduduk Indonesia usia 15-35 tahun masih belum mendapatkan akses ke lembaga keuangan (unbanked) dan sebagian dari mereka juga belum memiliki akses layanan sesuai dengan keinginannya, seperti kartu kredit, asuransi, tabungan jangka panjang (underbanked). 

Kaum underbanked memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah menggunakan solusi keuangan alternatif seperti layanan keuangan berbasis teknologi (fintech), koperasi kredit, atau lembaga keuangan mikro. Memahami hal tersebut, sejak 2019, Bank DBS Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Home Credit Indonesia (Home Credit) dengan memberikan fasilitas kredit melalui pembiayaan bersama atau joint financing yang disalurkan kepada pelanggan Home Credit Indonesia.

Baca Juga: Jadi Garda Terdepan, Begini Cara DBS Dukung Para Guru di Indonesia

Kolaborasi ini pun terus berjalan hingga Oktober 2023 dan sukses menjangkau sebanyak 618.867 pengguna dari golongan underbanked. Berdasarkan jenis kelamin, tercatat proporsi laki-laki (54 persen) lebih tinggi dibanding perempuan (46 persen). Sedangkan dari status pernikahan, terdapat lebih banyak pengguna yang “Sudah Menikah” (73 persen) dibanding yang “Belum Menikah” (24 persen). 

Jika ditilik berdasarkan geografi, distribusi segmen underbanked terbesar ditemukan di pulau Sumatra (19 persen), Sulawesi (8 persen), dan Kalimantan (8 persen). Kendati demikian, masih terdapat populasi segmen underbanked yang cukup besar di provinsi Jawa Barat (17 persen) dan Jawa Timur (11 persen)

Direktur Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan, pihaknya menyadari bahwa segmen underbanked juga membutuhkan layanan perbankan. Kemitraan Bank DBS Indonesia dengan Home Credit turut membantu menjembatani kebutuhan tersebut. Dengan semangat menjadi ‘More like an innovator, less like a bank’, Bank DBS Indonesia terus berinovasi dalam menghadirkan layanan perbankan yang mudah, praktis, aman, dan berkelanjutan, serta memberikan solusi finansial yang dapat membantu pertumbuhan bisnis seluruh mitranya.

Baca Juga: Bank DBS Indonesia Salurkan Pinjaman Rp 768 Miliar untuk SMI

"Ke depannya, kami akan melebarkan sayap melalui kolaborasi dengan berbagai perusahaan multifinance maupun fintech untuk menjangkau semakin banyak masyarakat sehingga kehadiran bank dapat dirasakan lebih merata. Selain itu, sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif (purpose-driven bank), kami berharap kerjasama ini mempercepat inklusi finansial dan dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat dan kemajuan ekonomi di Indonesia," ujar Rudy. 

Direktur Home Credit Indonesia Volker Giebitz mengatakan, Home Credit dan Bank DBS Indonesia memiliki misi yang sama untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui penyaluran pembiayaan kepada masyarakat underbanked.

Kolaborasi ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari mitra perbankan seperti Bank DBS Indonesia terhadap aktivitas penyaluran pembiayaan yang inovatif dan terpercaya yang dijalankan oleh Home Credit selama lebih dari 10 tahun di Indonesia.

"Dengan layanan yang tersedia di lebih dari 22.000 toko mitra di Indonesia, kami percaya bahwa kolaborasi dengan Bank DBS Indonesia dapat membuka kesempatan-kesempatan baru bagi masyarakat sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan," ucap Volker. 

Penulis/Editor: Annisa Nurfitriyani

Bagikan Artikel: