Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditopang Segmen Investasi, Kredit Perbankan Tembus Rp 6.577 Triliun pada Mei 2023

Ditopang Segmen Investasi, Kredit Perbankan Tembus Rp 6.577 Triliun pada Mei 2023 Kredit Foto: OJK
WE Finance, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit industri perbankan mencapai Rp 6.577 triliun pada Mei 2023. Nilai tersebut tumbuh 9,39% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, hal tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit investasi sebesar 12,69%. Sementara untuk jenis kepemilikan, pertumbuhan kredit bank umum swasta nasional domestik tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,2% yoy. 

"Perbankan Indonesia tetap resilien ditandai dengan fungsi intermediasi yang terjaga dan permodalan yang memadai di tengah pelemahan ekonomi mitra dagang utama, kebijakan hawkish yang masih akan dilanjutkan secara terbatas di negara maju, dan masih tingginya tensi geopolitik, serta kecenderungan penurunan harga komoditas utama penopang ekspor," ujarnya dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Juni 2023, Selasa (4/7).

Seiring pengetatan likuiditas global, Dana Pihak Ketiga (DPK) industri perbankan pada Mei 2023 melambat 6,55% yoy atau menjadi Rp 8.007 triliun. Perlambatan ini, terutama didorong penurunan pada giro ke level 8,35% yoy.

Baca Juga: BRI Proyeksi Bisa Kantongi Pendapatan Rp 2,4 Triliun dari Transaksi BRImo pada 2023

Sementara likuiditas industri perbankan dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) naik masing-masing menjadi 123,27% dan 27,52%. Nilai tersebut jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.

Di samping itu, kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77% dan NPL gross sebesar 2,52%. Risiko pasar juga menurun ditinjau dari Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat stabil sebesar 1,57%. Sedangkan April 2023 sebesar 1,60%, jauh di bawah threshold 20%.

Sementara permodalan perbankan masih di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 25,21%. Sedangkan pada April 2023 berada di angka 25,54%.

"OJK terus menjaga ketahanan perbankan terhadap tekanan kondisi makro ekonomi, geopolitik, cyber attack termasuk penguatan digital maturity and digital resiliency. Selain itu OJK meminta perbankan secara terus menerus memperkuat tata kelola, manajemen assets and liabilities serta anti-fraud system," pungkasnya.

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK, RBC di Bawah 120%

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: