Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng AAJI, MDRT Targetkan 3.000 Agen di Indonesia pada 2024

Gandeng AAJI, MDRT Targetkan 3.000 Agen di Indonesia pada 2024 Kredit Foto: Alfi Salima Puteri
WE Finance, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengapresiasi MDRT Indonesia, wadah para agen asuransi jiwa berstandar Internasional, yang secara konsisten meningkatkan kompetensi agen, sekalipun di saat pandemi Covid-19. Alhasil jumlah agen asuransi jiwa dengan kualifikasi MDRT terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Country Chair MDRT Indonesia, Dedy Setio hingga akhir 2022 jumlah agen asuransi jiwa yang tercatat sebagai anggota MDRT sebanyak 2.644 anggota. Pihaknya bahkan menargetkan agen asuransi jiwa yang bergabung ke MDRT akan menyentuh angka 3 ribu anggota pada 2024.

"Jumlah ini akan terus bertambah hingga tanggal 30 Juni 2023. Jadi angka ini belum final counting. Bagi kami ini adalah pencapaian yang sangat luar biasa ditengah situasi pandemi beberapa tahun kemarin," ungkap Dedy dalam Konferensi Pers MDRT Day Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (14/6).

Dengan pencapaian tersebut, Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengapresiasi MDRT Indonesia yang selama pandemi kemarin justru mampu meningkatkan kapasitas anggotanya sangat signifikan. 

"Semoga jumlah anggota MDRT dari Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun," kata Togar.

Baca Juga: Beri Kemudahan ke Nasabah, BRI Luncurkan Layanan Transaksi Valas di Aplikasi BRImo

Menurutnya, AAJI senantiasa mengajak agar para agen asuransi jiwa untuk meningkatkan kapasitasnya dengan bergabung dalam MDRT Indonesia. 

"Ini adalah wadah bagi para agen asuransi jiwa untuk dapat meningkatkan kemampuannya sebagai financial planner berskala internasional," ujar Budi.

Dia mengungkapkan, agen masih menjadi penopang kinerja industri asuransi jiwa di Indonesia. Bahkan jumlah karyawan di industri asuransi jiwa yang saat ini mencapai lebih dari 20  ribu dan jumlah tenaga pemasar sekitar 567 ribu orang. 

Budi menilai peran agen asuransi jiwa sangat vital dalam meningkatkan penetrasi serta inklusi dan literasi asuransi jiwa di masyarakat. 

"Maka dari itu AAJI terus mendukung berbagai upaya dalam meningkatkan kompetensi dan pengetahuan agen asuransi jiwa, yang salah satunya didapatkan melalui seminar inspiratif MDRT Day Indonesia," ucapnya.

Budi berharap ada kualifikasi baru yakni premi pretention risk. Dalam hal ini, kategori MDRT tidak hanya berdasarkan nominal, tetapi juga kualitasnya. Tujuannya ialah menciptalan polis-polis yang sehat, di sisi lain polis yang lapse berkurang. 

"Saya menduga jumlah anggota MDRT Indonesia yang fluktuatif itu salah satunya karena polis yang lapse ini, selain efek covid," ungkap Togar.

Baca Juga: Dorong Pembiayaan Perumahan, BSI Gandeng Pengembang Harvest City

Berkaitan dengan kinerja industri asuransi jiwa, berdasarkan data dari 56 perusahaan pada periode Januari sampai dengan Maret 2023, jumlah tertanggung asuransi jiwa terus konsisten sehingga menjadi catatan hijau bagi industri. 

Sampai dengan Maret 2023, industri asuransi jiwa mencatatkan jumlah tertanggung sebanyak 87,54 juta orang. Terdiri dari 29,74 juta tertanggung perorangan dan 57,80 juta tertanggung kumpulan. Jika dibandingkan dengan pencapaian kuartal I 2022, secara keseluruhan terdapat lebih dari 12 juta penambahan tertanggung, atau meningkat sebesar 16,6%. 

Sementara dari sisi pendapatan, industri asuransi jiwa berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp 54,36 triliun pada kuartal I 2023. 

Baca Juga: BNI Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik Dunia dari Forbes Global 2.000

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: