Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik Dunia dari Forbes Global 2.000

BNI Masuk Jajaran Perusahaan Terbaik Dunia dari Forbes Global 2.000 Kredit Foto: BNI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berhasil masuk daftar Forbes The Global 2000 Tahun 2023 dan menjadi salah satu dari delapan perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut.

BNI  mendapat peringkat 930 dengan penjualan mencapai US$ 5,02 miliar, laba US$ 1,23 miliar, aset US$ 66,15 miliar dan nilai pasar sebesar US$ 11,76 miliar.

"Kami bersyukur dan berterima kasih atas apresiasi dari Forbes ini. Tentu hal ini akan memacu kami untuk terus melanjutkan transformasi dan terus meningkatkan kinerja yang berkelanjutan," ungkap Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam keterangan resmi, Rabu (14/6).

Dirinya menegaskan, pada tahun ini, perseroan akan terus menjalankan agenda transformasi sehingga memberikan dampak positif pada perseroan sekaligus membuka berbagai potensi bisnis baru.

Adapun peringkat Global 2.000 sendiri didasari pada empat metrik, yakni penjualan, laba, aset, dan nilai pasar. Data yang digunakan mengacu pada laporan keuangan perusahaan yang tersedia per 5 Mei 2023.

Baca Juga: IFG Life Percepat Transformasi dan Penguatan SDM di Era Digital

Sebagai informasi, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp5,2 triliun atau tumbuh 31,8% yoy pada kuartal I 2023. Capaian tersebut berdampak positif pada rasio profitabilitas yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) meningkat dari 14,3% di kuartal I 2022 menjadi 15,5% di kuartal I 2023.

Adapun pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat dari 2,3% menjadi 2,7%. Kredit konsolidasi perusahaan juga sukses tumbuh 7,2% yoy atau mencapai Rp 634,3 triliun pada kuartal I 2023.

"Kami secara konsisten melanjutkan strategi untuk tumbuh pada segmen-segmen prioritas, yaitu kepada debitur top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential," kata Royke.

Baca Juga: Penjualan Eceran Turun Per Mei 2023, Permintaan Berkurang dari Kelompok Makanan hingga Tembakau

Dari sisi likuiditas, perseroan juga berhasil membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4% yoy atau mencapai Rp 743,7 triliun pada Maret 2023. 

"Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada CASA khususnya CASA transaksional yang kuat melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif serta peningkatan kemampuan transaksional terutama pada aplikasi mobile banking dan BNI Direct," ungkap Royke.

Sementara dana murah (CASA) yaitu giro dan tabungan tumbuh 6,9% yoy dengan rasio CASA mencapai 69% pada kuartal I 2023. Pertumbuhan kredit dan CASA tersebut membuat perseroan mampu mengelola Net Interest Margin (NIM) terjaga pada level 4,7%.

Royke menegaskan, pencapaian pada kuartal I 2023 ini sejalan dengan visi perseroan untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

"BNI akan terus menjalankan strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur agar konsisten menghasilkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas," pungkas Royke.

Baca Juga: Beri Kemudahan ke Nasabah, BRI Luncurkan Layanan Transaksi Valas di Aplikasi BRImo

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: