Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Tantangan Digitalisasi, Ini Strategi BRI Cetak Talenta Digital

Hadapi Tantangan Digitalisasi, Ini Strategi BRI Cetak Talenta Digital Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus bertransformasi melakukan pengembangan digital. Salah satunya dengan meningkatkan kapabilitas melalui digital talent management.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, dalam inisiatif tersebut terdapat empat kerangka yang dioptimalisasi, yakni dari Digital Talent Acquisition yang membangun framework rekrutmen dengan memperkuat proses seleksi untuk memastikan standar kompetensi teknis.

"Kemudian, Digital Talent Development dengan membangun standar kompetensi di IT dan membangun kurikulum untuk beberapa digital roles dengan menyediakan platform pembelajaran digital yang mendukung new way of learning," ujar Arga dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (19/5).0

Selanjutnya, digital talent strategy dengan mematangkan perencanaan talenta digital dan mengadopsi budaya digital secara berkelanjutan melalui pengembangan platform kolaborasi yang terintegrasi.

"Terakhir, digital talent branding dengan mengembangkan employee value proposition untuk menarik talenta digital terbaik turut serta bergabung dan berkontribusi," kata Arga.

Baca Juga: Pacu Bisnis KPR, Bank Muamalat Berikan Margin 3,1% Per Tahun

Arga menambahkan bahwa masing-masing bidang akan dikembangkan secara berkelanjutkan melalui program pembelajaran.

“Spesifik untuk talenta digital di bidang cyber security, BRI terus melakukan improvisasi untuk memperkuat kompetensi di bidang ini melalui penetapan kurikulum teknis untuk roles cyber security specialist dan DevSecOps specialist, menyediakan program pembelajaran yang berkelanjutan dan menyiapkan career framework untuk roles tersebut,” jelasnya.

Di sisi lain, Arga menekankan pengetahuan digitalisasi pada dasarnya sudah ditanamkan kepada seluruh pekerja. Hal itu didukung dengan kenyataan bahwa sebanyak kurang lebih 95% pekerja BRI merupakan generasi milenial.

Berdasarkan riset, generasi ini mudah dalam menerima digitalisasi sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari. Arga mencontohkan, di Direktorat Digital dan Teknologi Informasi yang dia pimpin kini telah mempekerjakan sekitar 1.500 Insan BRILiaN (Pekerja BRI) di luar sumberdaya dari pihak ketiga.

Jumlah ini cenderung meningkat beriringan dengan kebutuhan nasabah yang semakin tinggi. Pihaknya pun terus bekerja sama dengan Human Capital (HC) dalam menerapkan manpower planning.

“Saya bisa katakan saat ini seluruh talenta BRI ialah talenta digital sehingga DNA digital ini harus dimiliki para Insan BRILiaN karena detik ini tidak ada satupun layanan perbankan kami yang tidak di-deliver digital dalam berbagai bentuk dan sarananya,” lanjutnya.

Lebih lanjut, biaya tenaga kerja akan disesuaikan dengan kecenderungan pergerakan kebutuhan tersebut. Dalam praktiknya, Arga membutuhkan peran-peran yang kritikal dan specialized untuk membantu melanjutkan transformasi digital di BRI seperti cybersecurity specialist, blockchain specialist, cloud engineer, dan data specialist.

Baca Juga: OJK Akan Kaji Ulang Batas Maksimum Nilai Pinjaman di Industri Fintech

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: