Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditopang Transaksi Digital, Pendapatan Komisi Bank Mandiri Tembus Rp 9,7 Triliun

Ditopang Transaksi Digital, Pendapatan Komisi Bank Mandiri Tembus Rp 9,7 Triliun Kredit Foto: Bank Mandiri
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) secara konsolidasi tumbuh 12,6% yoy menjadi Rp 9,7 triliun hingga kuartal I 2023. Sementara perolehan fee based income secara bank only tumbuh 7,28% yoy menjadi Rp 7,4 triliun.

Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh fee based income yang sifatnya recurring dengan pertumbuhan sebesar 10,8% yoy menjadi Rp 3,7 triliun.

"Pertumbuhan fee based income recurring ini sangat baik tentu tidak terlepas dari kontribusi fee based income transaksi digital yang meliputi Livin by mandiri dan Kopra, juga channel lain yang mengalami pertumbuhan 13,5% yoy mencapai Rp 1,48 triliun," kata Sigit belum lama ini.

Menurutnya, hal ini mencerminkan hasil dari akselerasi insiatif digital secara konsisten yang dijalankan Bank Mandiri. Selain itu, dari fee based income yang sifatnya non recurring juga mencatatkan pertumbuhan yang baik yakni mencapai Rp 3,69 triliun.

Sigit menyatakan, pertumbuhan ini berasal dari pemulihan kredit yang tumbuh 62,4% yoy dan mencatatakan pendapatan sebesar Rp 2,67 triliun.

"Ke depan, kami optimistis pendapatan akan tetap tumbuh sejalan dengan tren digitalisasi dan upaya transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri," ujarnya.

Baca Juga: Jawab Kebutuhan Nasabah, Bank Gencar Kembangkan Inovasi Digital

Sebagai informasi, super App Livin’ by Mandiri telah berhasil mengelola hampir 600 juta transaksi hingga kuartal I 2023. Nilai tersebut meningkat 45% secara yoy dengan jumlah pengunduh menembus 25 juta sejak diluncurkan.  

Adapun, nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal I 2023 telah menembus Rp 725 triliun yang juga tumbuh sebesar 45% bila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu.

Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola lebih dari Rp 4.834 triliun transaksi hingga kuartal I 2023 atau tumbuh 19% secara yoy.

Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile app, juga meningkat lebih dari 2,5 kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 98,5 ribu pengguna per akhir Maret 2023.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan.

"Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” imbuhnya.

Hingga kuartal I 2023, total DPK konsolidasi Bank Mandiri tumbuh positif 9,62% yoy dari Rp 1.269 triliun di kuartal I 2022 menjadi Rp 1.391,14 triliun yang ditopang oleh peningkatan dana tabungan yang naik 9,7% yoy menjadi Rp 549 triliun secara konsolidasi.

Berkat pemanfaatan Kopra by Mandiri, maka tren pertumbuhan dana giro Bank Mandiri pun ikut menanjak. Hingga akhir Kuartal I 2023, total dana giro perusahaan secara konsolidasi tumbuh signifikan sebesar 23,2% yoy mencapai Rp 483 triliun .

Lewat digitalisasi serta optimalisasi layanan yang menyeluruh kepada nasabah, rasio dana murah (CASA) bank only Bank Mandiri kini telah menyentuh 79,2% per Maret 2023 naik 422 bps secara yoy. Posisi tersebut merupakan yang level tertinggi sejak Bank Mandiri didirikan.

Baca Juga: Dorong Transformasi Digital, Bank Mandiri Siapkan Dana Rp 2,5 Triliun

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: