Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun Pada 2022

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun Pada 2022 Kredit Foto: Citi Indonesia
WE Finance, Jakarta -

Citi Indonesia berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang 2022. Hal ini tercermin dari perolehan laba bersih perseroan mencapai Rp 1,4 triliun, meningkat sebesar 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, peningkatan ini terutama disebabkan oleh rendahnya biaya cadangan kerugian, penurunan nilai kredit di lini institutional banking, serta peningkatan pendapatan bunga bersih yang diimbangi dengan lebih besarnya beban pajak.

"Kami terus menunjukan kinerja keuangan yang kuat sepanjang 2022 di tengah tantangan ekonomi global karena volatilitas yang tinggi, kenaikan suku bunga, dan perubahan tren pasar," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (17/4).

Adapun total Aset Citi Indonesia pada tahun 2022 meningkat sebesar 15,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 98 triliun, hal ini ditopang oleh kenaikan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 15,6% yoy.

"Laba bersih meningkat 28% dan momentum bisnis serta kualitas aset membaik menjadi bukti atas ketahanan dan kemampuan kami untuk beradaptasi," ungkapnya.

Citi Indonesia juga terus menjaga likuidutas dan modal yang kokoh dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 27,5%. Tidak hanya itu, rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) gross sebesar 3%, membaik dari 3,29% di tahun sebelumnya.

"Kami yakin bahwa kualitas portfolio kredit kami tetap dalam kondisi baik dengan penerapan asas kehati-hatian dalam manajemen risiko untuk mengelola dampak dari pandemi," kata Batara.

Baca Juga: Dana Kelolaan DPLK BRI Capai Rp 20,04 Triliun, Naik 15,83% pada 2022

Selain itu, Citi Indonesia juga terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit, dengan pencapaian rasio net NPL yang lebih rendah dari 0.46% menjadi 0.08% dengan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan pada lini institutional clients group, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end to end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik, dengan capaian jumlah kredit institutional group mencapai Rp 30,7 triliun.

“Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) kami juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di tahun 2022. Volume pembayaran meningkat 55% untuk mata uang lokal dan 62% untuk mata uang asing, dengan total simpanan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 22% dan 14% di current account,” jelasnya.

Adapun meningkatnya jumlah pemasok dan transaksi dari klien besar yang didukung oleh adanya platform digital untuk memudahkan proses transaksi antara pemasok dan pembeli juga mendorong pertumbuhan aset pembiayaan rantai pasok sebesar 22% dengan omset tahunan mencapai lebih dari US$ 1 miliar.

Seiring dengan itu, penggunaan kartu kredit korporasi Citi juga mengalami peningkatan hingga 50%, seiring dengan dan aktivitas masyarakat yang berangsur normal pasca Covid-19.

Baca Juga: Gandeng Dukcapil, OJK Tingkatkan Layanan dan Pengawasan di Industri Keuangan

Di sisi lain, Citi juga melihat pertumbuhan pesat dalam hal penggunaan dan jumlah transaksi di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect. Hampir seluruh transaksi pengiriman dana (99%) telah dilakukan melalui platform elektronik sehingga jumlah transaksi yang mencakup pemindahan dana di dalam dan luar negeri meningkat sebesar 55% di 2022.

Selain itu, Citi Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 18% sepanjang 2022 yang berasal dari solusi manajemen kas yang lebih variatif, market dan kredit. Beberapa segmen nasabah tetap menjadi motor pertumbuhan sebagaimana yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini.

Dari lini bisnis retail banking, perusahaan juga berhasil meningkatkan transaksi investasi digital pada tahun 2022, dengan perkembangan sebesar 38%, dan untuk portofolio pinjaman digital meningkat sebesar 12%.

“Hal ini merupakan salah satu peran penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis wealth management dan peningkatan inklusi digital. Dalam lini bisnis kartu kredit dan pinjaman, Citi Indonesia telah mencapai pemulihan penjualan kartu kredit ke tingkat pra-pandemi,” pungkas Batara.

Baca Juga: Saham BBRI Catatkan Rekor, Analis Prediksi Bisa Tembus Rp 6.200 per Saham

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: