Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangkau Lebih Banyak Investor, Bank Mandiri  Stock Split Harga Saham dengan Rasio 1:2

Jangkau Lebih Banyak Investor, Bank Mandiri  Stock Split Harga Saham dengan Rasio 1:2 Kredit Foto: Bank Mandiri
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) resmi melakukan pemecahan saham dengan rasio 1:2. Aksi korporasi tersebut bukanlah kali pertama, perseroan juga pernah melakukan aksi serupa pada enam tahun silam.

Sebelumnya, Bank Mandiri pernah menggelar aksi stock split pada 13 September 2017 dengan rasio sebesar 1:2. Saat itu, saham BMRI yang diperdagangkan menjadi Rp 6.700 per lembar dari harga sebelum stock split di kuartal III-2017 sebesar Rp 13.400 per lembar.

Merujuk pada pembukaan perdagangan bursa, harga baru BMRI berada di posisi Rp 5.250 per lembar saham pada Selasa (4/4). Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Senin (3/4/2023) saham BMRI ditutup di posisi Rp 10.525 per lembar, naik sebesar 1,94%.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan, langkah stock split ini diambil perseroan guna meningkatkan likuiditas saham BMRI dan memperluas aksesibilitas investor untuk berinvestasi pada perusahaan.

"Kami berharap dengan stock split ini, investor akan lebih mudah untuk berinvestasi pada saham BMRI dan turut mendorong pertumbuhan bisnis Bank Mandiri secara berkelanjutan,” ujar Rudi dalam keterangan resmi, Selasa (4/4).

Melansir keterbukaan informasi, sebelum melakukan pemecahan, nilai nominal saham BMRI yakni sebesar Rp 250 per saham dengan jumlah saham 46,66 miliar lembar. Adapun setelah pemecahan saham nilai nominal saham bank berlogo pita emas ini adalah Rp 125 per saham dengan jumlah saham sebesar 93,33 miliar lembar. 

Baca Juga: Genjot Bisnis Wealth Management, UOB Indonesia Siap Luncurkan Produk Baru

Sedangkan, jumlah saham BMRI dalam modal dasar juga akan bertambah dari semula 64 miliar lembar menjadi 128 miliar lembar pasca stock split. Untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan satu saham dan sisanya diperhitungkan menambah jumlah saham Seri B milik Negara Republik Indonesia dan tetap menjadi pemegang saham pengendali perseroan. 

Rudi menambahkan, bahwa keputusan stock split ini merupakan strategi perusahaan dalam menjaga stabilitas harga saham BMRI dan memberikan kesempatan lebih luas bagi investor untuk berpartisipasi di pasar modal. Ke depan, Bank Mandiri akan tetap fokus pada pertumbuhan bisnis dan peningkatan kinerja keuangan di tengah tantangan ekonomi.

"Kami berharap dengan stock split ini, investor akan lebih mudah untuk berinvestasi pada saham BMRI dan turut mendorong pertumbuhan bisnis Bank Mandiri secara berkelanjutan,” tuturnya.

Baca Juga: Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 49,6 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Nasabah Jelang Lebaran 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: