Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Bisnis Wealth Management, UOB Indonesia Siap Luncurkan Produk Baru

Genjot Bisnis Wealth Management, UOB Indonesia Siap Luncurkan Produk Baru Kredit Foto: Ferrika Lukmana Sari
WE Finance, Jakarta -

PT Bank UOB Indonesia terus mengembangkan bisnis wealth management di tengah tantangan gejolak ekonomi global dan krisis perbankan yang terjadi di Amerika Serikat (AS). 

Wealth and Retail Liabilities Product Head UOB Vera Margaret mengatakan, pihaknya akan meluncurkan beberapa produk investasi baru untuk mendorong bisnis wealth management pada tahun ini. Pada kuartal I 2023, UOB telah meluncurkan 9 produk reksadana.

"Di kuartal II 2023 akan meluncurkan beberapa produk reksa dana dan tidak berhenti disitu, bersama Menteri Keuangan juga mengelurkan berbagai retail bonds, baik itu ORI, sukuk retail, saving bonds retail, dan beberbagai produk retail bonds akan terus diluncurkan," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/3).

Dalam mengembangkan bisnis wealth management, perseroan pun mengandalkan platform digital. Misalnya,
pada platform personal internet banking, nasabah dapat melihat portofolio dari tabungan maupun investasinya. UOB Indonesia juga mempunyai platform mobile banking, yaitu TMRW by OUB. 

Di samping itu, Vera menyampaikan, saat ini pihaknya juga menjual berbagai jenis  obligasi seperti obligasi korporasi, maupun obligasi pemerintah. Pada akhir kuartal tahun ini, perseroan berencana akan meluncurkan beberapa produk baru yang lebih terstruktur.

Baca Juga: Persiapan Capai 90%, Allianz Syariah Targetkan Spin Off Rampung Semester II 2023

Melalui inovasi dan inisiatif ini, UOB optimis bisnis Wealth Management mampu tumbuh optimal. Lewat optimisme ini, perusahaan memproyeksikan Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan dapat tumbuh positif sepanjang tahun 2023.

"Kita percaya untuk tetap dapatkan target di tahun ini Strateginya yaitu rebalancing your portofolio. Strateginya dari tahun ke tahun itu yang dijaga," ungkapnya.

Adapun untuk arahan alokasi investasinya, untuk sektor perbankan, Wealth Advisitor Head UOB Indonesia Diendy Liu  menyarakan agar berfokus pada sektor konsumer karena masih diunggulkan dan paling benefit dibandingkan dengan sektor lain, seiring dengan recovery atau reopening .

"Untuk reksa dana offshore syariah kita menyarankan ke kawasan asia pasifik. Kita melihat dorongan dari China kita melihat kawasan asia pasifik akan lebih diunggulkan dibandingkan kawasan lain," terangnya.

Baca Juga: Melalui POJK 28/2022, Igloo Prediksi Akan Tingkatkan Bisnis Insurtech di Tanah Air

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: