Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tumbuh 18,5%, Bank Sampoerna Salurkan Kredit Rp10,1 Triliun pada 2022

Tumbuh 18,5%, Bank Sampoerna Salurkan Kredit Rp10,1 Triliun pada 2022 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
WE Finance, Jakarta -

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp 10,1 triliun pada 2022. Nilai tersebut tumbuh 18,5% jika dibandingkan dengan tahun 2021.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan, hampir 40% dari pinjaman yang diberikan merupakan pinjaman usaha secara langsung ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kami menghitung pinjaman multiguna yang diberikan ke UMKM dan ke institusi keuangan yang kemudian menyalurkannya ke UMKM, maka sesungguhnya sekitar 62% pinjaman yang disalurkan dan dimanfaatkan oleh UMKM," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (31/3).

Hingga akhir tahun lalu, sekitar 300.000 unit usaha maupun perorangan, termasuk lebih dari 77.000 UMKM telah dilayani Bank Sampoerna. Henky mengatakan, jumlah ini meningkat 4 kali lipat, dibandingkan unit usaha dan perorangan yang dilayani pada satu tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Dorong Emisi Nol Persen, HSBC Indonesia Suntikan Dana US$ 10,3 Juta ke Euroasiatic

Adapun pertumbuhan pinjaman dicapai dengan tetap mempertahankan kualitas. Meski mengalami peningkatan, rasio pinjaman bermasalah (NPL) secara gross terhadap keseluruhan pinjaman dijaga pada tingkat 2,9%, meningkat tipis dari 2,7% pada akhir tahun 2021. 

"Peningkatan rasio NPL ini kami nilai wajar mengingat kondisi perbankan terus berangsur normal dengan terlampauinya pinjaman yang berada pada periode restrukturisasi," kata Henky.

Per akhir tahun 2022, jumlah pinjaman yang direstrukturisasi berada pada tingkat 23,2%, jauh menurun dari 33,1% per akhir tahun sebelumnya. Pada saat yang sama, kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit bagi UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi terkait Covid-19 telah diperpanjang oleh OJK hingga akhir 2024. 

Hal ini dimanfaatkan secara konservatif oleh Bank Sampoerna melalui penurunan persentase kredit direstrukturisasi serta peningkatan beban penyisihan penurunan nilai kredit hingga 48,5%. Sedangkan komitmen pemegang saham terealisasikan melalui peningkatan modal Bank Sampoerna menjadi lebih dari Rp 3 triliun sejak Juni 2022 lalu.

Sejalan dengan itu, perseroan berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 10,4 triliun, naik 10,3% yoy pada 2022. Bank Sampoerna memiliki rasio tingkat kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 33% pada akhir 2022 dan siap melayani lebih banyak UMKM di 2023 ini. 

Dengan demikian, Bank Sampoerna berhasil membukukan laba bersih Rp 26,8 miliar, turun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 86,20 miliar. Pendapatan laba tersebut diiringi dengan pendapatan bunga bersih yang sebesar Rp 830,2 miliar atau meningkat 15,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. 

"Kenaikan ini terutama dicapai melalui penurunan beban bunga sebesar hampir 32,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 384,4 miliar," pungkas Henky.

Baca Juga: Langgar Ketentuan, OJK Cabut Izin Usaha Pialang Asuransi Jakarta Inti Bersama





Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: