Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melonjak Signifikan, Laba BSI Tembus Rp 2,82 Triliun Hingga Semester I 2023

Melonjak Signifikan, Laba BSI Tembus Rp 2,82 Triliun Hingga Semester I 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 2,82 triliun pada semester pertama 2023. Nilai tersebut tumbuh 32,41% jika dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,13 triliun.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, penerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif sepanjang tahun berjalan 2023. 

“Kami meyakini bahwa dengan penguatan GRC, BSI dapat terus merealisasikan pertumbuhan berkelanjutan. Sebab, penerapan GRC yang terintegrasi dapat menyinergikan aspek governance structure, risk management dan compliance, serta environment dan social perseroan,” ujarnya dalam paparan kinerja semester I 2023 BSI secara virtual, Selasa (19/9).

Selain itu, pencapaian laba bersih yang diraih BSI ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas dan dana pihak ketiga (DPK) yang bergerak positif.  Hingga Juni 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 221,90 triliun atau tumbuh 16% yoy. Nilai tersebut didominasi oleh segmen ritel sebesar Rp 158,38 triliun. 

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Luncurkan Pusat Informasi Keuangan Terpadu di Desa

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh BSI sebesar Rp 252,52 triliun, yang didominasi oleh produk tabungan yang memberikan kontribusi sebanyak Rp 110,93 triliun. Dengan demikian, porsi Current Account Saving Account (CASA) BSI terus membaik yang didominasi dana murah sebesar 59,93%.

Lebih lanjut, Hery menjelaskan, pencapaian kinerja positif ini juga sejalan dengan kualitas pembiayaan yang terjaga, yang tercermin dari Non Performing Financing (NPF) gross sebesar 2,31% atau membaik dari posisi tahun sebelumnya sebesar 2,78%. Hal ini juga berdampak baik pada cost of financing (CoC) menjadi 1,55%. 

Adapun aset bank syariah terbesar di Indonesia ini telah mencapai Rp 313,61 triliun, meningkat 13,08% jika dibandingkan dengan Juni 2022 sebesar Rp 277,34 triliun. Dengan efisiensi yang dilakukan perseroan, maka return of asset (ROA BSI tercatat menjadi 2,36% dan return of equity (ROE) menjadi 17,27%.

Hery menyebut, kinerja solid BSI juga didorong dari kemampuan perseroan mengelola dengan baik rasio efisiensi dan rasio biaya yang berpengaruh terhadap proses bisnis dan operasional bank.

"Tercatat hingga Juni 2023, rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan mengalami perbaikan dari 74,50% menjadi 70,87%,” pungkasnya.

Baca Juga: BPR KRI Tutup, LPS Bayar Klaim Simpanan Nasabah Senilai Rp 82,77 Miliar

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: