Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini 5 Strategi Bank BNI Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Ini 5 Strategi Bank BNI Hadapi Tantangan Ekonomi Global Kredit Foto: BNI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya memperkuat dan menjaga ketangguhan perseroan dalam menghadapi tantangan global saat ini.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan langkah itu dilakukan untuk melakukan stress test dari kejatuhan beberapa bank global Silicon Valley Bank (SVB) dan Credit Suisse

“BNI tidak memiliki eksposur portofolio di SVB, Credit Suisse, maupun pada bank sejenis. Belajar apa yang terjadi pada mereka, bisnis BNI masih akan diperkuat," ujar Adi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Jumat (31/3).

Menurut Adi, rasio kecukupan modal BNI di atas 20% yang artinya masih jauh di atas ketentuan regulator dan  dibandingkan bank global lainnya.

Selain itu, kondisi likuiditas BNI diprediksi masih cukup baik untuk jangka pendek dan jangka panjang sehingga BNI menetapkan lima strategi menghadapi tantangan global saat ini. 

Ida mengungkapkan strategi yang pertama, yakni menjaga  likuiditas perbankan yang kompetitif melalui pertumbuhan dana murah dan transaksional BNI. Kemudian, BNI akan melakukan perbaikan kualitas aset disertai pengelolaan permodalan yang optimal. 

Baca Juga: Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 49,6 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Nasabah Jelang Lebaran 2023

"NPL dan LAR kami proyeksikan akan terus menurun melalui perbaikan end to end credit process. Di sisi lain, permodalan dikelola dengan baik sehingga CAR di atas 20%,” ungkapnya.

Selanjutnya, BNI akan melakukan pengelolaan operasional yang efektif dan efisien termasuk digitalisasi. Kemudian, BNI akan melakukan akselerasi ekspansi bisnis yang selektif utamanya fokus pada top tier sektor prioritas, key industry player dan UMKM. 

“Kelima, BNI juga mengembangkan ekosistem digital yang komprehensif dan kompetitif. Dalam rangka mempermudah akses kredit UMKM, melalui akuisisi Bank Mayora untuk dijadikan bank digital fokus pada penyaluran kredit UMKM yang terintegrasi," kata Adi.

Sebagai informasi, Bank BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 18,3 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik 68% dibandingkan laba bersih tahun 2021.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan realisasi laba bersih tersebut lebih tinggi dari estimasi, bahkan realisasi tersebut jauh di atas pencapaian sebelum pandemi dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah BNI.

Baca Juga: Hadapi Tantangan Ekonomi, BTN Siapkan Langkah Mitigasi Risiko Kredit

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: