Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

2023 Jadi Tahun Ekspansi, Bos BRI Ajak Masyarakat Menabung dan Ambil Kredit di Bank

2023 Jadi Tahun Ekspansi, Bos BRI Ajak Masyarakat Menabung dan Ambil Kredit di Bank Kredit Foto: BRI
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) optimistis mengarungi tahun 2023 dengan baik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup solid dengan peluang resesi sebesar 3%, yang secara teoritis jauh dari batas maksimal yakni 20%.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, hal ini  yang membuat BRI berani menerapkan strategi dengan memberi banyak kredit ke masyarakat. Dirinya juga optimis sistem perbankan di Indonesia juga akan mencatatkan kinerja solid terhadap semua tantangan yang ada.

“Kita tetap optimis, dan perbankan kita juga solid. Karena itu pesan pertama, maka jangan khawatir untuk menaruh uangnya di bank. Tapi kemudian untuk mendorong pertumbuhan juga, jangan takut minta kredit di bank,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (6/3).

Menurut Sunarso, hal terpenting yang dilakukan BRI yaitu konsisten menyalurkan kredit ke masyarakat agar roda perekonomian terus berputar.

Adapun faktor di balik menerapkan strategi ini yaitu aktif mendukung program pemerintah dengan memberikan stimulus subsidi bunga kepada masyarakat. Strategi tersebut telah diimplementasikan perusahaan sejak awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.

Baca Juga: Ini Strategi PasarPolis Pasarkan Asuransi Lewat Insurtech

"Dengan demikian, kreditnya tetap unggul, likuiditas masih sangat aman. Ternyata likuiditas yang aman itu berlanjut sampai sekarang. Terbukti bahwa LDR (Loan to Deposit Ratio atau rasio pinjaman terhadap simpanan) masih berada dikisaran 80%. Itulah situasi di tahun 2023 ini,” jelas Sunarso.

Dengan angka tersebut, kata Sunarso, secara riwayat masih belum terindikasi masalah likuiditas di Indonesia. Di sisi lain, bank akan tetap aktif melakukan ekspansi bisnis yang selektif dan prudent.

“Ini tahun ekspansi sebenarnya, sampai nanti memang ada LDR yang mencapai di atas 92%, baru kita mulai bagaimana dan ke mana kita akan cari likuiditas, apakah akan setop pertumbuhan atau akan menunggu dipasok likuiditas. Asal dipastikan ini bisa mendorong pertumbuhan,” terangnya.

Kendati demikian, Bank pencetak laba tersebesar ini pun tetap memperhatikan risiko yang mungkin terjadi seperti inflasi. Oleh sebab itu, bank pelat merah ini tetap mengelola sebaik mungkin dinamika likuiditas di pasar.

“Jadi yang penting menurut saya di 2023 ini, inflasi dikendalikan, pertumbuhan didorong dengan cara mengelola likuiditas di pasar, just right liquidity. Jadi jangan sampai kelebihan nanti menimbulkan inflasi, tapi jangan sampai kekurangan nanti akan menghambat pertumbuhan,” pungkasnya.

Baca Juga: Jadi Tujuan Investasi Masa Depan, BNI Berpeluang Kembangkan Bisnis di Afrika

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: